Berita Cuaca

Berita Cuaca
(Amien Kamil)


“Bait-bait dari Amien Kamil ini dibawakan Iwan Fals saat pertunjukan "Tamsil Tubuh Terbelah" di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Februari 2008. Dan juga pernah dinyanyikan Iwan Fals pada saat konser Iwan Fals & Band dengan tema ‘Untukmu Negeri’ di Panggung ‘Kita’ Leuwinanggung, 15 Maret 2008.”

Kasak kusuk orang kalah menjelma suara ribuan lebah
Radio tetangga muntahkan kutuk penuh serapah
Ada sirine melengking di tengah malam
Ada bangkai bayi hanyut di kali hitam

Orang orang berjejal di jalanan di kolong jembatan layang
Di kantor kantor pemerintah dan swasta
Berdesakan map-map lamaran pencari kerja
Beratus, beribu, berjuta penganggur termangu
Menatap masa depan, tak jelas mana pangkal mana ujung
Mereka berhimpitan tanpa pegangan dan kepastian
Di simpang sejarah negeri para pendendam

Generasi masa depan dicuci otaknya via layar televisi
Yang mengadopsi dan nonstop mengajarkan hukum rimba
Di program lewat channel channel mimpi dan hiburan
Atau berita dusta yang direkayasa
Anak-anak itu kini lebih mengenal super hero
Dari negri super power bersenjata super canggih
Menunggang pesawat supersonic made in Amerika

Setiap hari, tak ada detik tersisa
Kita dijejali mimpi kosong, disajikan harapan semu
Gosip politisi selebriti tanpa henti agar terbuai melayang
Terbang ke awang, lupa kenyataan begitu menyesakkan
Hari ini, esok hari sampai ...entah... sampai kapan
Utang berlipat-lipat, kondisi menjerat makin sekarat
Bayi-bayi yang belum lahir tercekik utang negara
Pada Jepang, Eropa dan Amerika

(Rambu peraturan cuma hiasan
Hukum hanyalah tameng kekuasaan)

Hei, udara mendung bukan karena cuaca
Udara dipenuhi asap polusi knalpot dan bau bacin kencing
Para cukong, buaya darat, ular berdasi dan kucing garong
Langit hitam tersiram muntah asap polusi pabrik para gurita
Gorilla, lintah darat dan rayap-rayap
Mastodon serta barisan dracula haus darah
Merajalela merampok aset milik negara
Birokrat sesuka hati memperkaya diri
Kolusi, korupsi, manipulasi telah jadi hobi

Pujangga coba cari kata yang bisa menyihir cuaca
Tapi banyak yang bilang cuaca sulit diduga
Senantiasa jumpalitan bagai sirkus anjing topeng monyet
Lantas kitapun melongo bego, tak tahu harus buat apa

(Thermometer tak berfungsi
Jawatan Meteorologi Geofisika
Ternganga melihat tingkah polah cuaca)

Di abad digital
Para pialang spekulasi menaksir harga di bursa saham
Kepalanya penuh angka-angka, loncat bertubrukan
Mereka berselancar dalam transaksi di dunia maya
Dalam hitungan sekon, perubahan dipercepat
Jadi sesuatu kenyataan tak terhingga tiada batasnya

Pundi uang melesat berdesingan lewat kabel di udara
Peti mati antri menanti di ruang tamu mereka

Lantas...
Apa kita mau mawas diri dan berkaca
Pada rentetan bencana
Akibat keserakahan kita juga
Manusia...!

Jakarta, Juni 2004

Didapat dari SINI


BBM Naik Tinggi

BBM Naik Tinggi
Susu Tak Terbeli
Orang Pintar Tarik Subsidi
Mungkin Bayi Kurang Gizi


(Galang Rambu Anarki - Album Opini)

Anehnya...
Bukankah negeri ini kaya raya
Namun kemana semua kekayaan negeri ini?
Hanya dinikmati segelintir orang
Dikuasai bangsa asing

Dan rakyat disini hanya mendapat sisa-sisanya
Yang ampasnya pun masih tega dicolong

Pembuat kebijakan bekerja separuh hati
Pelaksana kebijakan tidak berani tegas
Mereka dibungkam dengan lembaran uang
Untuk berpidato menjanjikan surga

Kita berdiri diatas gunung emas
Tetapi tak pernah bisa menikmatinya
Kita berteriak lantang menyambut kilauan pelor
Dan mereka disana cukup mengucapkan...

Maaf, BBM terpaksa naik
Harta kekayaan tanah ini sudah milik bangsa lain
Selamat bertahan hidup
Semoga selamat sampai ditujuan (sb)



Oh Indonesia

Berikut ini adalah salah satu lirik lagu Iwan Fals yang tidak pernah dirilis dalam album Iwan Fals yang manapun. Lagu ini liriknya begitu BERANI. Iwan Fals terang-terangan menyindir atau mungkin menghina Soeharto, mantan presiden Indonesia ke-2 yang berkuasa selama 32 tahun. Soeharto kemudian harus jatuh dari kekuasaannya setelah terjadi gejolak massa besar-besaran yang dipelopori oleh mahasiswa pada tahun 1998 menuntut reformasi di Indonesia.

Silahkan baca liriknya dan coba bayangkan, andaikata lagu ini dinyanyikan Iwan Fals di depan publik luas pada masa Soeharto berkuasa, mungkin nama Iwan Fals sudah menjadi kenangan. Dari lirik lagu ini, saya perkirakan Iwan Fals menulisnya pada tahun 1986. Sungguh sangat berani pada masa itu Iwan Fals menulis lirik yang KERAS seperti ini. Mengingat pada tahun 80-an, Soeharto sangat ditakuti.

Lagunya sendiri temponya sedang, iramanya sedikit ceria. Suara Iwan Fals cukup lantang bernyanyi dan vocalnya tidak terlalu berat. Pada bagian akhir lagu ini menarik perhatian saya, yaitu adanya melody dari lagu Cicak-Cicak Di Dinding.

Oh Indonesia (suksesi)
IWAN FALS

Sebentar lagi PEMILU
Orang - orang masuk ke kotak suara
Untuk mencari pemimpin baru
Untuk mendapatkan gairah baru

Sebentar lagi PEMILU
Sedangkan aku masih ragu
Untuk mencoblos salah satu
Karena penguasa menginginkan status Quo

Sebelum PEMILU
Orang - orang sudah pada ribut
Politisi, polisi dan tentara kalang kabut
Penguasa, pengusaha dan semua pasang kuda - kuda
Sementara gossip yang beredar
SOEHARTO adalah BOS MAFIA

Gerombolan mahasiswa, penganggur dan buruh menjadi massa
Bergelombang – gelombang menginginkan perubahan
Para cendekiawan memuntahkan peluru dari mulutnya
Sementara aku dan istriku hampir setiap hari bersenggama

Empat periode Soeharto jadi presiden
Lebih hebat dari Marcos menyaingi Fidel Castro
Orang ingin presiden ganti
Tapi orang juga mau Soeharto terus
Orang sudah bosan, tapi orang juga bingung cari pengganti

Lantas aku berpikir kalau Soeharto MATI
Apa jadinya REPUBLIK atau KERAJAAN ini?
Pasti orang berkelahi untuk menjadi pengganti
Lebih baik SOEHARTO dijadikan MUMMY dan didudukan di kursi

Oh Indonesia dalam pembangunan ekonomi
Oh Indonesia TANAH AIR PARA FAMILY
Sementara banyak rakyatnya menjadi kuli di negeri sendiri

Oh Indonesia dalam pembangunan keadilan
Oh Indonesia TANAH AIR PARA HARTAWAN
Sementara banyak rakyatnya menjadi korban anjing piaraan

Oh Indonesia dalam pembangunan kerohanian
Oh Indonesia TANAH AIR PARA KORUPTOR
Sementara banyak rakyatnya hidup di tempat yang kotor

Oh Indonesia dalam pembangunan keamanan
Oh Indonesia TANAH AIR PARA JAGOAN
Sementara banyak rakyatnya dirampok, diperkosa dan disingkirkan

Oh Indonesia dalam pembangunan pendidikan
Oh Indonesia TANAH AIR PARA PENJIPLAK
Sementara banyak rakyatnya dicekoki tukang tipu di televisi

terimakasih kepada dOel dan Fendi


Kisah Sapi Malam / Kisah PSK

Kisah Sapi Malam / Kisah PSK
Iwan Fals (1978)

Ini adalah lirik lagu Iwan Fals yang tidak dikomersilkan.

Hei sapi malam siapa engkau ini
Pinggul digoyang punya kota Karawang
Mata jelalatan cari cukong buncit bermata sipit

Kau tertawa genit tampak si om buncit
Pakai Mercy biru bemo butut tak laku

Soal materi atau cuma hobi
Bila pulang kandang hari sudah pagi
Muka pucat pasi jalan sruduk kanan kiri
Mirip orang mabuk terasi

Kau tertawa genit tampak si om buncit
Pakai mercy biru bemo butut tak laku

Ayahmu nona seorang kyai
Ibumu nona pun guru ngaji
Mengapa kau jalani hidup penuh dosa ini

Soal materi atau cuma hobi
Bila pulang kandang hari sudah pagi
Muka pucat pasi jalan sruduk kanan kiri
Mirip orang mabuk terasi

Kerja lembur bilang pada bapak kyai
Pergi pake Damri pulang diantar Mercy
Mercy punya pak Kusnadi

terima kasih buat Doel


Mince Makelar


Mince Makelar
Iwan Fals (1978)


Lirik dibawah ini telah mengalami beberapa revisi oleh pengelola www.iwanfalsmania.blogspot.com.
Revisi terakhir pada 11 Oktober 2008.
Terima kasih untuk kawan kawan yang membantu perbaiki lirik ini.


Mince makelar datang
Bawa langganan dapat uang
Mince girang

Mince jual baskom
Baskom bocor gede be'eng
Eh negong di Saritem, oh Mince
I like you, osoy..

Eh tamblong neang bagong
Bagong lieur nu garoblog
Eh tamblong neang bagong
Bagong lieur nu garoreng

Bengeut hideung
Make up tilu puluh meter
Cari omprengan
Jepit bari nangtung

Mince makelar datang
Bawa langganan dapat uang
Mince girang

terima kasih buat Doel
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share