Cerita Lama Tiananmen

Cerita Lama Tiananmen
(Iwan Fals)

Lagu ini pernah dibawakan di UGM, Mei 1998. Pada masa itu di Indonesia sedang terjadi pergolakan menuntut reformasi politik, yang akhirnya perjuangan mahasiswa berhasil menggulingkan rezim Soeharto yang berkuasa selama puluhan tahun.

Keganasan kekuasaan tentara Cina
Telah menjadi sejarah yang tak mungkin terlupa
Mahasiswa dan rakyat damainya menghadang tank
Menjadi tumbal kesombongan
Para jenderal di panggung nada

Lidahnya api menyambar
Membakar yang punya hati
Rakyat sendiri dihancurkan
Demi gengsi ideologi
Pembantaian di Tiananmen adalah sebuah bukti
Dari sekian banyak kekerasan
Yang terjadi di muka bumi ini

Sampai kapan, sampai kapan ?
Moncong senjata mengancam dari segala arah
Gaung demokrasi tetap tabah bernyanyi

Suaranya getarkan hati nyanyian manusia
Yang dengar ikut bernyanyi
Walau diancam senjata

Makasih buat Ricky


Aku Tak Punya Apa Apa

Aku Tak Punya Apa Apa
(Iwan Fals)

Lagu ini dilihat dari liriknya mungkin dibuat sekitar tahun 1997 atau 1998, tepatnya setelah Galang Rambu Anarki meninggal (Galang adalah putra pertama Iwan Fals, lahir 1 Januari 1982 dan meninggal 25 April 1997).
Kita semua tahu, Galang adalah kebanggaan dan harapan buat Iwan Fals. Perasaan yang mendalam karena kehilangan menyebabkan Iwan Fals menyendiri, merasa gagal sebagai orang tua. Namun pada akhirnya Iwan Fals bisa bangkit dan terus berkarya seperti sekarang.


Setelah sekian lama menunggu
Akhirnya datang juga giliranku
Setelah semuanya habis terkuras
Setelah tak ada lagi harapan

Pada saat semangatku bergolak
Pada saat nafsuku mendidih
Aku jatuh impianku hancur berkeping – keping
Sampai aku tak berani lagi berharap

Aku jalani saja hidup ini tanpa suka tanpa duka
Dari waktu dari waktu aku tak mau tahu
Kini kau datang menggodaku untuk bercerita
Lalu kuceritakan saja semua yang kutahu

Aku tak punya apa – apa
Bukan aku mengeluh apalagi mengiba
Memang aku punya apa – apa
Kuceritakan itupun karena kau minta

Kadang aku merasa masihkah aku menjadi manusia
Kadang aku berpikir benarkah aku tersingkir
Sedangkan pintu – pintu sudah terbuka
Cerita pun belum berakhir

Aku tak ingin apa – apa
Bukan aku berontak apalagi menghina
Memang aku tak ingin apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta

Aku tak bisa apa – apa
Bukan aku merendah apalagi jumawa
Memang aku tak bisa apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta

makasih Fendi


Peterpan Feat. Iwan Fals

Dalam konser tunggal terakhir grup band Peterpan sebelum mereka berganti nama (19/10/2008), terjadi kejutan istimewa. Iwan Fals tampil sebagai bintang tamu. Bersama Peterpan, Iwan Fals menyanyikan lagu milik Peterpan bertitel Yang Terdalam. Penampilan Iwan Fals dalam konser tunggal Peterpan di pantai karnaval Ancol Jakarta bertajuk 'Sebuah Nama Sebuah Cerita' cukup mengagetkan. Sebab tidak ada informasi santer bahwa Iwan Fals akan menjadi bintang tamu dalam acara yang disiarkan live di TV. Selain Iwan Fals, beberapa musisi lainnya juga tampil sebagai bintang tamu.




Suara Dari Jalanan

Suara Dari Jalanan
Iwan Fals (1996)

Lagu ini dibawakan Iwan Fals pada Jambore Wisata di Malingping Banten tahun 1996, Iwan Fals waktu itu didampingi Iwang Noersaid, Jaloe, Karta, Anto Baret, Oyan. Mereka tampil live. Semua yang dinyanyikan Iwan Fals saat itu adalah lagu - lagu baru semua.

Jangan pernah kau berpikir yang bukan-bukan
Apalagi menuduhku sampah jalanan
Memang benar yang kupakai dekil dan kumal
Bukan berarti aku seorang kriminal

Oh malangnya kamu
Yang menilaiku seperti itu
Oh sok taunya kamu
Pergi saja sana ke ahli jiwa

Matamu sinis memandang sepatu bututku
Bibir mencibir nyindir sambil menghindar
Jangan kau sangka hatiku akan terluka
Hinaanmu membuatku semakin kasihan

Oh usilnya kamu
Yang memandangku seperti itu
Oh kemarilah kamu
Kan kukatakan aku cinta padamu

Duduk yang manis dengarkanlah laguku
Atau ikut menyanyi ikut menyanyi sambil menari
Daripada kau menangis karena frustasi
Lebih baik kau terima niat baikku

Oh suara jalanan meruntuhkan tembok feodal
Oh suara jalanan hanya mengabdi pada hati dan Tuhan

Desir angin dan deru ombak di lautan
Seperti itulah kakiku melangkah
Kisah nelayan dan batu batu karang
Sabar dan setianya jadi pedoman

Oh jangan kata hinaan
Siksa badan Insya Allah tahan
Oh suara dari jalanan
Suara murni untukmu kawan

makasih Fendi


Biarkan Indonesia Tanpa Koran

Biarkan Indonesia Tanpa Koran
(Iwan Fals)

Entah lagu ini dibuat tahun berapa. Yang pasti dilihat dari liriknya, bisa jadi lagu ini dibuat tahun 1986/1987-an, lagu yang bercerita tentang ingkarnya pemerintah kepada janjinya, lalu ketika sebuah koran sore membeberkan itu, eh .. malah di bredel (sifatnya rezim ORBA). Tapi kok kondisinya hampir mirip sama pemerintah sekarang, suka ingkar janji !!!

Penguasa sekarang mudah marah
Berkata selaksa manusia yang resah
Kedengar dari balik rumpun bambu
Sedikitpun mereka tak mau diganggu

Pada malam September delapan enam
Berita Radius Prawiro bikin geram
Empat puluh lima persen yang hilang
Rupiah yang kita cinta berjalan pincang

Oh .. oh..

Pernah kau berjanji bak seorang nabi
Bahwa devaluasi tak mungkin terjadi
Bersuara emas kau di mimbar akbar
Tapi ternyata kau seorang pembohong besar

Oh .. oh ..

Ya … Kalo gaji kita berjuta sebulan tak jadi soal
Apalagi yang milyar banyaknya, rupiah ditukar dollar
Ya iya … Kita kaum jelata, buruh tani, guru dan kuli
Padamu untuk yang kali ini, lukai nurani kami

Tinta merah bekas seorang menteri
Beri gelar penguasa sewenang – wenang
Aku baca dari sebuah koran sore
Yang kini sudah tak boleh lagi beredar

Oh .. oh ..

Duka cita untukmu sahabat
Dari kami disini
Yakinlah engkau tak sendiri
Masih ada kami yang bernyanyi
Sayangnya kami masih sekolah
Baru bisa gelisah
Tentu kalo sudah selesai
Pasti lebih lantang suara ini

44 SK akan dicabut
Hal itu akan kau beberkan kami setuju
Sebagai wartawan kau sudah benar
Sebagai penguasa mungkin juga benar

Tajam pena katanya bikin resah
Soal itu masyarakat biasa saja
Koran sore dihantam pemerintah
Justru itu hal yang membuat kami resah

Oh .. oh..

Senada rasa setia kawan dari teman seprofesi
Mari kita mogok menulis “BIARKAN INDONESIA TANPA KORAN”

makasih Fendi


Cuplikan Film Kantata Takwa

Film yang harus menunggu selama kurang lebih 18 tahun untuk bisa kita saksikan. Film yang dibuat pada jaman rezim Soeharto, berisi rekaman konser Kantata Takwa dipadu dengan cerita yang diperankan oleh personil band yang melegenda tersebut. Diakhir cerita seluruh personil Kantata Takwa tewas dibunuh. Master film ini sempat teronggok tidak terurus, sempat rusak karena kebanjiran, dan akhirnya diperbaiki dengan format digital. Sayang Kantata Takwa The Movie sampai saat post ini diterbitkan hanya dapat disaksikan di bioskop tertentu. Semoga nantinya kita semua bisa menyaksikan film ini.



Setelah 18 tahun menunggu, film Kantata Takwa akhirnya dirilis. Film semi dokumenter garapan sutradara Erros Djarot dan Gotot Prakosa ini merupakan rekaman konser Kantata Takwa di Stadion Senayan Jakarta pada 1991.

Unsur dramatisasi juga mewarnai film yang meraih Golden Hanoman Award pada Jogja-Netpac Asian Film Festival bulan lalu ini. "Kita tak mau hanya merekam konser. Kita buat perwujudan dari karya seni [Kantata Takwa]," jelas Erros Djarot yang hadir di Studio Liputan 6 Pagi SCTV.



sumber : youtube


Iklan Iwan Fals Dan TVS Motor

Iklan dari TVS motor yang menggunakan Iwan Fals sebagai icon nya. Bukan ikutan promosi, namun sekedar informasi bagi kawan dibelahan bumi lain yang belum pernah lihat. Iklan sederhana yang cukup keren. (sb)
Berikut videonya:



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share