Resiko

Ini adalah salah satu lirik dari lagu Iwan Fals yang tidak beredar. Yang pernah mendengarkan lagu ini, saya yakin banyak yang setuju kalau menjadi salah satu lagu Iwan Fals yang LUAR BIASA. Rangkaian kata yang ditulis Iwan Fals dalam lagu ini memberi semangat kita dalam menjalani kehidupan nyata. Apalagi lagu ini dinyanyikan cukup mantab dan lantang dengan tempo cepat namun masih bisa diikuti. Dan musiknya... hmmmm... bagus banget (paling tidak berdasar selera saya). Suatu kombinasi lirik, gaya bernyanyi dan musik yang bagus menjadikan lagu ini pantas diacungi empat jempol (kalau jempolku ada lima, tak kasih semuanya :) ).

Lagu ini direkam dalam format studio pada sekitar tahun 1996. Sebuah rekaman yang tampaknya sudah matang dan siap jual. Namun mengapa lagu sebagus ini tidak beredar ya?. Sebuah pertanyaan yang selalu terlontar dari para penggemar. (sb)

catatan: tidak diketahui apa judul sebenarnya dari lagu ini karena dapatnya tanpa judul. Namun kebanyakan kolektor memilih judul berdasarkan kata yang relevan dalam lirik.

Belum pernah dengar lagunya?. Mudah-mudahan Iwan Fals mau mengedarkan lagu ini, atau minimal menyanyikannya dalam konser.

------------------------------

Resiko
Iwan Fals


Bekerja orang–orang bekerja
Melamun orang–orang melamun

Apa yang dikerjakan
Apa yang dilamunkan
Kehidupan tetap berjalan

Tertawa orang–orang tertawa
Menangis orang–orang menangis

Apa yang ditertawakan
Apa yang ditangisi
Kehidupan tetap berjalan

Ketika merasa kehilangan pegangan
Aku butuh bersandar... aku butuh memeluk-Mu
Ketika merasa kehilangan keyakinan
Aku butuh bicara dengan-Mu... aku butuh diri-Mu

Bekerja orang–orang bekerja
Melamun orang–orang melamun
Tertawa orang–orang tertawa
Menangis orang–orang menangis

Apa yang dikerjakan
Apa yang dilamunkan
Apa yang ditertawakan
Apa yang ditangisi

Elang terbang sendiri
Diantara dua bukit kerontang
Matanya menujam ke bumi
Sayapnya indah merentang

Elang terbang sendiri
Sudah kodratnya demikian
Mestinya ia merasa sepi
Tapi sungguh ia tak kesepian

Elang terbang sendiri
Diketiak langit dipayungi awan
Suaranya perih kehati
Menjadi impian

Elang terbang sendiri
Hidupnya dikejar bayangan
Peluru pemburu menunggu
Ludah pedagang mencincang

Resiko bersikap jujur dibilang sombong
Resiko bersikap jujur dibilang takabur
Namun aku takkan doyong… namun aku takkan kabur

Resiko bersikap berani dibilang goblok
Resiko bersikap berani dibilang tak tau diri
Namun aku takkan rontok… namun aku takkan lari

KEJUJURAN DAN KEBERANIAN MEMANG LANGKA DI JAMAN SEPERTI INI...
NAMUN BUKAN BERARTI TIDAK ADA...

terimakasih untuk Fendi


Konser Iwan Fals - CIKAL

Liputan Konser Bulanan Iwan Fals & Band Juli 2009 – CIKAL

Sabtu, 25 Juli 2009, PT. Tiga Rambu (perusahaan milik Iwan Fals) kembali menggelar konser bulanan Iwan Fals & Band di Panggung Kita desa Leuwinanggung Cimanggis Depok. Konser kali ini memilih tema Cikal, yaitu nama anak kedua Iwan Fals yang juga menjadi salah satu judul album dan lagu Iwan yang edar tahun 1991. Tema ini dipilih berkaitan dengan peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2009.

Konser yang disponsori sepeda motor TVS, majalah Rolling Stone Indonesia dan majalah Trax ini dimulai pukul 15.15 WIB. Kali ini tata panggung berlatar biru langit dan banyak sekali ornamen mainan anak-anak. Iwan Fals membuka konser sore itu dengan lagu Nak. Penonton sedikit terkejut ketika personil Iwan Fals & Band hanya terlihat 4 orang minus Sonata dan Cok Rampal. Iwan Fals menjelaskan kepada penonton bahwa Sonata sebagai lead gitar mundur karena ingin lebih fokus mengurusi bandnya sendiri yaitu KLAKI. Klaki adalah grup band yang khusus membawakan lagu-lagu daerah Bangka, daerah asal Sonata. Sedangkan Cok Rampal pemain mandolin/gitar dan juga musisi senior yang sering terlibat dalam pengerjaan album-album Iwan Fals ingin lebih fokus mengurusi galeri seninya.

Setelah lagu Nak, Iwan Fals membawakan sebuah puisi yang merupakan pemenang Karyakita edisi Juli 2009. Beturut-turut lagu Siang Pelataran SD Sebuah Kampung dan Ujung Aspal Pondok Gede dibawakan. Hujan pun turun mengiring kedua lagu tersebut. "Wah hujan, gimana lanjut ?", tanya Iwan Fals yang dijawab “lanjut..!” oleh para penonton. "Nanti kalo masuk angin jangan salahain gue ya!", balas Iwan Fals.

Iwan Fals meminta maaf kepada penonton karena selain Sonata dan Cok Rampal, salah satu kru Iwan Fals & Band yang memegang peranan sangat penting yaitu Ayub mengundurkan diri juga. Posisi Ayub sangat penting karena memegang monitor kontrol suara dan teknisi peralatan. Oleh sebab itu andaikata ada suara yang tidak enak mohon dimaafkan ujar Iwan Fals. Irama reggae kemudian mengalun menjadi intro lagu Mereka Ada Di Jalan. Kekosongan distorsi gitar dari Sonata dan Cok Rampal diisi oleh permainan harmonika Iwan Fals dan keyboard dari Edi Daromi.

"Banyak lagu anak yang saya buat hanya melihat dari sisi gelapnya saja, tolong dimaafkan karena saya tidak bisa membuat lagu anak dari sisi terangnya…", ujar Iwan Fals mengawali lagu Potret.

"Sudah banyak anak-anak yang mati dijalanan, termasuk yang tumbuh besar di lokalisasi dan menjual tubuh ibunya…", tambah Iwan Fals sebelum lagu Gali Gongli di bawakan.

Yang menarik, ketika Iwan Fals membawakan lagu Sunatan Masal, pemain keyboard Edi Daromi yang juga tergabung di band Elpamas menjadi bahan candaan di antara mereka dikarenakan dia waktu kecil ikut di khitan secara masal. Di lagu inilah penonton mulai bisa bergoyang lepas setelah 6 lagu awal hanya berjoget biasa karena lagu yang dibawakan termasuk lagu-lagu dengan irama lamban.

Bintang tamu yang tampil pertama adalah Imaniar. Bersama Iwan Fals, Imaniar membawakan lagu Siang Seberang Istana, Senandung Istri Bromocorah, serta lagu Imaniar sendiri berjudul Kacau dan Ironi. Di Lagu Siang Seberang Istana Imaniar memainkan saxophone, sedang dilagu Kacau, Iwan Fals diajak nge-rap oleh Imaniar. Ketika Iwan Fals nge-rap penonton bertepuk tangan dan terbahak-bahak. "Wah, kacau tapi asyik kan?", celetuk Iwan Fals.

Setelah itu lagu Untuk Yani, Kaum Urbanis dan Na Na Na Na dibawakan. Di lagu Untuk Yani terasa sekali kekosongan yang ditinggalkan Sonata dan Cok Rampal. Iwan Fals memainkan harmonikanya untuk mengganti melody yang biasa diisi oleh Sonata dan Cok Rampal. Permainan musik terasa kurang menggigit karena tidak adanya distorsi gitar yang biasanya meraung-raung. Tapi bagi sebagian penonton mereka tetap merasa enjoy karena yang penting Iwan Fals yang nyanyi.

Setelah Imaniar, kemudian tampil grup band Letto mendampingi Iwan Fals membawakan lagu Sore Tugu Pancoran, serta lagu Letto berjudul Sandaran Hati, Sampai Nanti... Sampai Mati dan Lubang di Hati. Di tengah lagu Sore Tugu Pancoran, Noe (vokalis Letto) membacakan sebuah puisi karya ayahnya, Emha Ainun Najib yang berjudul "Kemana Anak-Anak Itu ?".

"Sudah Magrib ya ?", tanya Iwan Fals. "Belum ......", jawab penonton. "Kita wajib ya menjaga mainan agar tidak punah, agar anak cucu kita masih mengenal mainan dan tidak tergantikan oleh televesi dan permainan-permainan modern....", kata Iwan Fals sebelum membawakan lagu berjudul Lagu Enam yang diambil dari album Hijau.

Akhirnya tiba di penghujung acara. Konser yang kali ini tidak penuh penonton ditutup dengan lagu Cikal yang merupakan puisi putri Iwan ketika waktu kecil. Yang menarik, di lagu ini pemain bass kidal Heirrie Buchaery memainkan gitar akustik dengan tangan kanan. Menarik juga permainan gitar Heiriie Buchaeri yang tidak biasa terlihat.

"Insya Allah, jika izin keluar dari TMII (Taman Mini Indonesia Indah-red), Panggung Kita akan diadakan tanggal 15 atau 16 Agustus 2009 bertepatan dengan Jambore OI yang sekaligus memperingati hari jadi OI yang ke-10, mudah-mudahan izinnya keluar karena panitia dari OI sudah bekerja keras mewujudkan semua itu. Terima Kasih .. Sampai Jumpa Lagi !!!", ujar Iwan Fals menutup konser ketika Magrib menjelang. (fk/sb)

--------------------------------------








Konser Iwan Fals & Band

“CIKAL”
Tempat: Panggung Kita – Leuwinanggung, Depok
Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Juli 2009
Jam: 15.15 WIB
Bintang Tamu: Imaniar & Letto

--------------------------------------

Daftar Lagu:
1. Nak
2. Siang Pelataran SD Sebuah Kampung
3. Ujung Aspal Pondok Gede
4. Mereka Ada di Jalan
5. Potret
6. Gali Gongli
7. Sunatan Masal
8. Siang Seberang Istana (feat. Imaniar)
9. Senandung Istri Bromocorah (feat. Imaniar)
10. Kacau (Imaniar feat. Iwan Fals)
11. Ironi (Imaniar feat. Iwan Fals)
12. Untuk Yani
13. Kaum Urbanis
14. Na Na Na Na
15. Sore Tugu Pancoran (feat. Letto)
16. Sandaran Hati (Letto feat. Iwan Fals)
17. Sampai Nanti... Sampai Mati (Letto feat. Iwan Fals)
18. Lubang di Hati (Letto feat. Iwan Fals)
19. Lagu Enam
20. Cikal

--------------------------------------

Iwan Fals & Band (formasi Juli 2009):
Iwan Fals : gitar akustik, harmonika, vocal
Edi Daromi : keyboard, backing vokal
Heirrie Buchaery : bass, gitar akustik, drum elektrik, backing vokal
Deni Kurniawan : drum, gitar akustik, backing vokal

--------------------------------------



Maling Budiman

Menurut Iwang Noorsaid dalam sebuah artikel, lagu Iwan Fals ini sudah menjadi master namun tidak sempat diedarkan. Tidak dijelaskan kenapa lagu Iwan Fals ini tidak beredar. Lagu ini direkam sekitar tahun 1996/1997. Lagu ini sangat sederhana namun mempunyai kekuatan lirik yang luar biasa. Dan kini versi kopian (yang sudah tidak jernih suaranya) dari lagu ini hanya dimiliki para kolektor lagu-lagu langka Iwan Fals.

Maling Budiman
(Iwan Fals)

Saatnya cuci kaki menjelang tidur
Namun otak tak mau diam
Walau badan sudah tak berdaya

Seharian banting tulang, seharian cari hutangan
Seharian kerja
Eh.. kerja serabutan

Mata sulit pejam pikir hari depan
Perut rasa lapar malas makan

Terpaksa tuk rebahan dilantai rumah kontrakan
Dengan lagu sengsara
Kisah maling budiman

Tiba tiba saja ide hebat nyelonong
Menyelinap ke hati
Tak sabar menunggu pagi

Mata sulit pejam pikir hari depan
Perut rasa lapar malas makan

Suara adzan bernyanyi terus menggoda
Kisah maling budiman menjadi inspirasi
Malam makin Subuh mimpi tak berlabuh
Sang khayal berjanji ingin pergi ke Makkah

Saatnya cuci kaki menjelang tidur
Namun otak tak mau diam
Walau badan sudah tak berdaya

Seharian banting tulang, seharian cari hutangan
Seharian kerja
Kerja serabutan

terima kasih untuk dOel yang sudah membantu sempurnakan dan ketik ulang lirik ini


Album Baru Iwan Fals 2009, Untukmu Terkasih

Awal Juli 2009 menjadi jawaban atas pertanyaan para penggemar yang selalu menanyakan kapan Iwan Fals akan merilis album baru. Album terakhir Iwan Fals adalah album ‘kompromi dengan pasar’ berjudul 50:50 yang edar pada tahun 2007 dibawah label Musica Studios. Dan kini dibawah bendera Falcon Music, Iwan Fals merilis sebuah album baru berjudul ‘Untukmu Terkasih’.

Namun jangan senang dahulu, album baru ini hanya berisi 2 buah lagu yaitu "Untukmu Terkasih" dan "Merdeka". Kedua lagu itu malah sudah dipasarkan kepada publik lewat konten download RBT bersamaan dengan launching situs resmi Iwan Fals (iwanfals.co.id) pada 16 Agustus 2008 yang lalu. Lagu Untukmu Terkasih liriknya ditulis oleh Fajar Budiman dan lagunya dari Iwan Fals. Lagu ini kemudian semakin sering dinyanyikan dalam konser-konser Iwan Fals sejak awal 2009 baik di TV maupun open space. Khusus lagu ‘Merdeka’, itu malah sudah lama dinyanyikan seperti dalam penampilan Iwan Fals di sebuah stasiun TV pada tahun 1998.

Dalam mini album ini, Iwan Fals membawakan secara akustik kedua lagu itu. Mengingatkan kita kepada 2 album sebelumnya yang juga dibawakan Iwan Fals full akustik yaitu album "Belum Ada Judul" dan album “Manusia 1/2 Dewa". Kedua lagu dalam mini album ini direkam di Fals Record (studio pribadi milik Iwan Fals) di Leuwinanggung. Sedangkan untuk proses mixing-nya dibantu oleh Heirrie Buchaeri pada pertengahan Desember 2008. Heirrie saat ini juga tergabung dalam Iwan Fals & Band sebagai pemain bass.

Mini album ini diedarkan dalam 2 versi yaitu kaset dan CD. Harga keduanya relatif terjangkau dan dibawah harga rata-rata kaset dan CD yang beredar saat ini. Cukup masuk akal karena hanya berisi 2 lagu. Dalam versi kaset dijual dengan harga Rp.12.000 sedangkan untuk versi CD dijual dengan harga Rp.20.000 dan ditambah bonus berupa DVD video clip "Untukmu Terkasih". Sebuah video klip yang berkisah tentang penderitaan rakyat kecil, dan membawa pesan kepada kita agar membantu rakyat yang tidak mampu. Mini album ini diproduksi oleh PT.Merak Cipta Indokreasi dan bisa dibilang album Untukmu Terkasih dari Iwan Fals ini sudah lepas dari Musica Studios, label yang dominan menaungi Iwan Fals selama ini.

Penjiwaan Iwan Fals di kedua lagu dalam album ini cukup baik. Iwan Fals terdengar fresh membawakan kedua lagu tersebut walaupun hanya diiringi dengan gitar akustik tanpa harmonika. Terlebih pada lagu Merdeka, Iwan Fals bernyanyi sangat emosional ditambah ritme lagu yang lumayan cepat. Diakhir lagu, Iwan Fals memekikkan kata Merdeka..! dengan penuh semangat. Mini album ini seperti menunggu dihadirkan pada momen bertepatan dengan suasana Pilpres dan menjelang peringatan HUT RI pada Agustus nanti.

Dalam mini album ini, Iwan Fals kembali mengajak kita yang mampu untuk membantu minimal satu orang yang tidak mampu agar kemiskinan dapat sedikit teratasi. Pesan tersebut digambarkan lewat desain covernya dimana pada setiap bagian ditampilkan potret - potret kemiskinan yang terjadi di sekeliling kita. Foto-foto dalam cover album ini diambil oleh fotografer terkenal Darwis Triadi.

Sayang, kehadiran album ini malah seperti menjadi album baru namun ‘basi’. Karena lagu-lagunya sudah terlalu sering didengarkan. Ada kekecewaan dari banyak penggemar, lagu baru Iwan Fals di album ini sudah didengar dimana-mana, video klipnya juga sering tayang di TV, bahkan versi mp3 bajakannya juga mudah didownload, namun albumnya malah baru sekarang beredar. Itupun hanya berisi dua lagu. Kehadiran album ini terkesan dipaksakan mengingat Iwan Fals sudah 2 tahun belum mengeluarkan album baru. Kekecewaan ini mengingatkan pada album lama Iwan Fals seperti album Mata Hati yang hanya berisi satu lagu baru. Juga pada album Anak Wayang yang hanya berisi 6 lagu, itupun Iwan Fals cuma bernyanyi penuh pada dua lagu dan selebihnya duet dan dinyanyikan oleh Sawung Jabo. Serta pada album Pemanjat yang hanya ada satu lagu yang dinyanyikan Iwan Fals.

Dan ada satu pertanyaan juga, mengapa pada album baru Iwan Fals ini tidak sekalian diisi dengan lagu 'Negeri Yang Hilang' karya Bagoes A.A. Lagu itu sekarang malah sudah dijual dalam konten download ring back tone. Sepertinya Falcon sebagai label Iwan Fals yang baru berusaha menghindari pembajakan lewat strategi pemasaran dengan meluncurkan lagu dalam konten download dahulu, baru setelahnya lagu-lagu itu dijual dengan sistem dicicil dalam bentuk CD atau kaset dengan harga yang relatif murah. Mengamati ini, kami mengira selanjutnya akan hadir mini album-mini album Iwan Fals yang lain.

Namun dibalik semua itu, kehadiran mini album Untukmu Terkasih ini sedikit mengobati kerinduan penggemar. Meskipun materi album bukan sesuatu yang baru, minimal album ini bisa menjadi koleksi. Harapan kami semoga mini album ini hanyalah 'pemanasan' dan menjadi penyemangat Iwan Fals dalam berkarya untuk menghasilkan sebuah album yang berisi lebih dari 2 lagu. Sudah tentu penggemar Iwan Fals sekarang sangat menanti-nanti kolaborasi Iwan Fals dan Slank yang santer dibicarakan. Dari majalah Rolling Stone Indonesia edisi Juli 2009, dikabarkan Iwan Fals dan Slank akan membuat album bersama dengan dua vokalis yaitu Iwan Fals dan Kaka. Kita tunggu saja. (Fendi Kurniawan & SB)


Daun Jati Belanda (Guazauma Ulmifolia)

























TANAMAN JATI BELANDA (Guazauma Ulmifolia )


Merupakan tanaman obat yang berfungsi menguruskan badan atau menurunkan berat badan. Jati Belanda ( Guazauma Ulmifolia ) berasal dari Amerika. di Pulau jawa tumbuhan ini tumbuh liar. Nama lain jati belanda adalah jati londo asing guasima (Mexico),Bastard cedar (Inggris).

Kandungan dan Manfaat Jati Belanda adalah mengandung kafein,sterol dan amsa fenolat. Tanin dan musilago yang terdapat dalam jati belanda mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus. Sehingga mengurangi penyerapan makanan. Obesitas dapat terhambat.

Menurut penelitian Jati Belanda berfunsi untuk menurunkan kadar kolesterol ( Monica 2000, dalam suharmiati dan herti, 2003)

Daun jati belanda berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh dan bijinya sebagai obat mencret,obat penyakit cacing,kaki gajah, menciutkan urat darah. Pemakaian jati belanda dalam jangka panjang tidak mempengaruhi fungsi lever atau hati. Tanaman lain yang berfungsi menurunkan berat badan, melarutkan lemak, anti diare.

Cara Penyajian :
Ambil segenggam daun jati belanda kemudian cuci, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai menyusut jadi 1 gelas, Setelah dingin kemudian disaring. Minum 2 X 1hari.



http://www.mahkotadewa.net/kesehatan/teh_daun_jati_belanda.html


Tunjuki Kami Jalan (Taufik Ismail)

Puisi ini karya penyair kondang Taufik Ismail. Dibacakan beliau sendiri pada saat acara Special Iwan Fals, Jelang Pemilu Indonesia -Satu Untuk Negeri- Live di TV One pada tanggal 8 April 2009, sehari sebelum Pemilihan Umum legislatif. Puisi yang sangat ‘berani’ ini dibacakan oleh Taufik Ismail dengan tegas dan lantang.


Tunjuki Kami Jalan

Taufik Ismail


Dengan hati yang berdebar-debar
Sebuah bangsa akan memasuki lagi sebuah gerbang yang besar
Gerbang pelaksanaan ide yang bernama demokrasi untuk ke sepuluh kali

1,6 juta orang akan memperebutkan 18 ribu lebih kursi
Mewakili seluruh strata perwakilan di seantero negeri
Untuk itu mereka menghabiskan lebih dari 100 triliun rupiahnya secara pribadi

Ini demokrasi terlampau mahal
Demokrasi yang sangat mahal bagi bangsa yang miskin
Bangsa yang berhutang 1.500 triliun rupiahnya

Di sebuah negeri yang 40 juta warganya menganggur tidak mendapatkan kesempatan kerja
Di negeri yang petani miskinnya berpuluh tahun mensubsidi harga beras orang kota

Bangsa yang terhadap keadilan seperti hampir kehilangan harap
Di negeri yang hukum sukar ditegakkan karena tiangnya penuh rayap

Bangsa yang sakit kronis karena dicengkram epidemi korupsi
Di negeri yang malingnya makin banyak dengan datangnya reformasi

Bangsa yang anak-anaknya 6 juta dibelenggu narkoba
Di negeri yang anak-anaknya tidak mendapat bangku sekolah 10 juta

Kemudian bangsa ini makin permisif, segala boleh
Syahwat yang semakin gawat di negri yang kini
Negeri kita adalah surga pornografi yang paling murah didunia

Kemudian bangsa yang bertanya-tanya macam apa ini merdeka?
Dinegri yang seperti dijajah ini

Karena apa? Karena di dikte !
Karena di dikte…! di dikte…!
Oleh kemauan negara adi kuasa

Ada sebagian dari bangsa kita yang nilai-nilai luhurnya berantakan
Ada sebagian dari bangsa kita yang dimatanya tidak jelas lagi batas halal dan haram
Ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam

Banyak persoalan… banyak persoalan…
Maa dzaa aroodallahu bihadza matsalaa
("Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?") (QS 2:26)
Ini luar biasa ruwet dan sulitnya problema bangsa

Tapi saudaraku… saudaraku… saudaraku
Jangan putus asa
Bersama mari kita selesaikan raksasa permasalahan

Membasmi kebodohan
Memberantas kemiskinan
Menghabisi perilaku koruptif
Mencegah kekerasan dan anarki
Menegakkan… menegakkan hukum dan keadilan

Robbana… robbana…
Semoga kita tetap diberiNya kesempatan dan keampunan
Kemudian… kemudian…
Semoga masih ada cahaya di atas sana
Untuk bangsa kita…
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share