Konser Iwan Fals di Surabaya Oktober 2009

Dalam rangkaian tour TVS ke Jawa Timur, pada Sabtu, 24 Oktober 2009 Iwan Fals sebagai brand ambassador produk ini hadir di Surabaya. Tentu saja penampilan Iwan Fals sangat dinanti-nanti para penggemar dikota pahlawan dan sekitarnya. Meski tanpa pemberitahuan terbuka, rencana kedatangan Iwan Fals sudah tersebar ke telinga fans-fans setianya.


Saya dan para penggemar lain tentu tidak akan melewatkan kesempatan langka ini. Iwan Fals konser di kota tempat tinggal saya, wow..!. Terakhir Iwan Fals tampil di Surabaya pada tahun 2005. Sekitar jam setengah delapan pagi saya sudah tiba di main dealer TVS Jawa Timur di jalan Ahmad Yani Surabaya. Disitulah tempat dimana Iwan Fals akan ramah tamah dengan para pembeli sepeda motor buatan India ini dan para undangan. Namun gedung yang cukup besar itu terasa didominasi oleh para penggemar Iwan Fals dengan segala macam atribut yang dipakainya.

Menunggu beberapa saat, lalu Iwan Fals dan rombongan datang memasuki ruangan showroom dengan sambutan yang sangat meriah. Acara ramah tamah ini diisi dengan sambutan ringan serta tanya jawab dengan pemilik sepeda motor TVS dan fans. Dalam sesi ini disinggung mengenai album baru yang sekarang sedang dikerjakan, dan dijadwalkan pada Januari 2010 sudah siap edar. Semoga rilisnya tidak mengalami penundaan. Album terakhir Iwan Fals adalah 50:50 yang rilis pada tahun 2007, meski pada 2009 ini dia juga mengeluarkan mini album yang berisi hanya dua lagu, namun saya menganggap mini album ini hanya selingan bukan album utama.

Lalu diujung acara adalah penampilan Iwan Fals bernyanyi dengan gitar akustiknya. Dalam tour ini dia tampil bersama Totok Tewel, gitaris mantap yang tergabung dalam Iwan Fals & Band. Jadilah nyanyian Iwan Fals dengan gitarnya yang beriringan lewat permainan cantik gitar bolong Totok Tewel membuat lagu-lagu yang dibawakan begitu bersemangat. Penggemar Iwan Fals tak ketinggalan membuat suasana semakin meriah. Didalam ruangan itu Iwan dan Totok membawakan 4 buah lagu yaitu: Kuda Coklat (theme song TVS), Bunga Kehidupan, Hio dan Katakan Kita Rasakan. Usai penampilan ini, Iwan Fals dan rombongan pamit kembali ke hotel.

Saya dan kawan-kawan penggemar lumayan terhibur dengan penampilan singkat ini. Tapi apakah sudah selesai?. Ternyata belum... karena masih ada yang ditunggu-tunggu lagi. Dipelataran parkir depan dealer motor ini sudah siap panggung dengan lebar sekitar 10 meter. Ini dia puncaknya!. Sore harinya TVS akan menggelar mini konser gratis Iwan Fals. Jadilah banyak fans setia Iwan Fals lebih memilih menunggu sampai dia kembali meskipun siang itu Surabaya sedang panas-panasnya.

Dalam penantian ini, diatas panggung kita dihibur oleh band pembuka dan sedikit lawakan. Menjelang pukul setengah lima sore, Iwan Fals dan rombongan datang kembali ke dealer yang terletak ditepi salah satu jalan utama tersibuk di Surabaya. Langsung saja dia dan Totok Tewel naik panggung dan membuka mini konser ini dengan koor lagu Doa yang diikuti seluruh penonton yang tidak terlalu padat. Saya masih mudah jalan kesana kemari leluasa tanpa bersenggolan dengan penonton lainnya. Dan tampaknya pengguna kendaraan didepan pelataran parkir ini tidak memahami kalau yang sedang bernyanyi adalah Iwan Fals. Saya lihat tidak terjadi kemacetan yang parah disitu.

Berturut-turut mereka berdua membawakan lagu-lagu yang sangat akrab ditelinga. Dan seperti biasa sebagian besar penonton ikut bernyanyi juga. Hingga tak terasa sayup-sayup adzan Maghrib sudah ditelinga. Iwan lantas menghentikan penampilannya usai lagu ke enam untuk pamit sholat. Di Surabaya saat ini Maghrib jatuh sekitar pukul setengah enam sore.

Dan 15 menit kemudian dia naik lagi kepanggung masih bersama Totok Tewel dan langsung melanjutkan sisa jatah lagu yang harus dinyanyikan. Hari semakin gelap, dan memang panggung tidak disiapkan untuk konser malam hari, maka hanya diterangi dengan lighting yang biasa saja. Namun kondisi ini membuat suasana menjadi lebih berkesan, apalagi saat Iwan Fals menyanyikan lagu Kesaksian dari album kelompok Kantata Takwa yang legendaris itu. Saya merasakan power teriakan Iwan begitu dilepas dalam lagu ini. Seperti seluruh tenaganya dikeluarkan. Penonton ikut hanyut dalam lantang teriakan Iwan dan makna yang sangat dalam dari lagu yang liriknya ditulis oleh alm. WS.Rendra. Stamina Iwan Fals cukup hebat menurut saya sebab dalam tour berhari-hari yang sangat padat jadwalnya dan melelahkan serta rute yang panjang, tenaga Iwan tidak berkurang drastis.

Akhirnya pada pukul 18.15 WIB, mini konser ini harus berakhir. Sepuluh lagu yang dinyanyikan cukup menghibur dan mengobati kerinduan penggemar disini. Dan akhirnya Iwan Fals pamit kembali kepenginapan lalu esok paginya melanjutkan tour ke kota-kota lain di Jawa Timur.

Terima kasih mas Iwan dan semua pihak yang terlibat sehingga acara ini bisa terlaksana dengan lancar, tertib, tanpa halangan, kami cukup senang hari ini. Oiiiiiiiiii.....!!!(SB)

Iwan Fals Tur TVS – Jawa Timur
Surabaya, 24 Oktober 2009
Main Dealer TVS Jawa Timur
Jl. Ahmad Yani 36 A, Surabaya

Daftar Lagu Mini Konser:
1.Doa; 2.Belum Ada Judul; 3.Kuda Coklat (theme song TVS); 4.Seperti Matahari; 5.Bunga Kehidupan; 6.Bangunlah Putra Putri Pertiwi; ---Sholat Maghrib disik 'rek!---; 7.Tikus Tikus Kantor; 8.Hio; 9.Kesaksian; 10.Katakan Kita Rasakan

Iwan Fals: Vocal, Gitar Akustik
Totok Tewel: Gitar Akustik, Backing Vocal



Rumah Iwan Fals Akan Digusur?

Sepuluh tahun silam Iwan Fals mulai menempati rumah di Leuwinanggung dengan harapan jauh dari keramaian kota dan terhindar dari penggusuran. Akan tetapi dugaan itu meleset. Kini bagian rumah di Desa Leuwinanggung Cimanggis Depok itu terancam digusur.

Silahkan baca beritanya dengan klik image dibawah ini yang di scan dari Tabloid Bintang/962/III/Okt/09.

Rumah Iwan Fals di Leuwinanggung banyak menyimpan sejarah. Setiap bagian tempat itu penuh kenangan berharga bagi siapa saja yang pernah mengunjunginya. Kalau penggusuran ini terjadi (meskipun tidak seluruhnya) tentu meninggalkan kekecewaan.

Teringat bait dari lagu Iwan Fals tentang penggusuran yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede:

Sampai saat tanah moyangku... tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota...
Terlihat murung wajah pribumi... terdengar langkah hewan bernyanyi...

Hmmm.. apapun yang akan terjadi nanti, tentu saja Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik bagi Iwan Fals dan seluruh penggemarnya.
Dan sekalian saya titip salam disini, "Semoga menjadi HAJI mabrur, Pak Tanto dan Mbak Yos!". (SB)

Klik gambar untuk memperbesar.

Tabloid Bintang/962/III/Okt/09 - di scan oleh Is 'Hio' Ariyanto


UPDATE 25/10/09:
Kemungkinan bagian dari rumah Iwan Fals tidak jadi kena proyek ini.


Konser Iwan Fals – Coretan di Dinding

PT Tiga Rambu yang disponsori oleh TVS Motor Company Indonesia, Telkomsel, Majalah Rolling Stones Indonesia dan Radio Mustang 88 FM, kembali menggelar konser rutin bulanan di Panggung Kita edisi Oktober 2009 dengan tema “Coretan di Dinding”. Tema konser Iwan Fals pada Sabtu 17 Oktober 2009 ini dipilih untuk merayakan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2009. Iwanfalsmania.blogspot.com berkesempatan hadir kembali dalam konser rutin ini dan berbagi cerita disini.

Konser yang digelar di kediaman Iwan Fals ini dimulai tepat pukul 15.30 wib dengan lagu Sarjana Muda. “Begitu banyak sarjana muda yang menganggur setiap tahunnya… bukan mengecilkan arti sarjana… tapi semoga kita semua menjadi sarjana–sarjana kehidupan…” , ujar Iwan Fals setelah lagu tersebut dinyanyikan.

Panggung yang bernuansa hitam dan merah ditambah semua personil Iwan Fals & Band yang mengenakan kostum hitam-hitam menandakan suasana duka terkait musibah gempa yang menimpa saudara–saudara kita di Tasikmalaya, Sumatera Barat dan Jambi. Iwan Fals pun tampil dengan gitarnya yang lain karena gitar yang biasanya dia pakai telah terjual pada acara lelang untuk amal bersama konser Satu Untuk Negeri yang disiarkan langsung oleh TV One dua hari sebelumnya. Gitar akustik yang rutin dipakai dalam konser maupun syuting video klip itu resmi terjual seharga Rp.150 juta. Selain gitar, topinya juga laku dilelang seharga Rp.55 juta dan untuk lukisan abstraknya seharga Rp.88 juta.

“Salut dan rasa terima kasih saya untuk semua pemuda, rekan–rekan yang membantu korban gempa di Tasik dan Padang. .. hikmah dari persoalan sekarang bisa memberi kesempatan kepada kita untuk membantu saudara–saudara kita…”, kata Iwan Fals sebelum lagu Jangan Bicara, Krisis Pemuda dan Panggilan dari Gunung dibawakan.

Kehadiran Totok Tewel sangat memberi warna penampilan Iwan Fals Band sore itu lewat permainan gitar akustik dan elektriknya. Totok Tewel adalah anggota baru Iwan Fals & Band menggantikan Sonata dan Cok Rampal yang mengundurkan diri pada Juli 2009. Perubahan warna musik terlebih ketika lagu Panggilan dari Gunung dibawakan. Lagu yang versi aslinya hanya dimainkan secara akustik oleh Iwan Fals dalam album Belum Ada Judul, tapi di Panggung kita sore itu lagu ini dimainkan dengan instrument yang sangat “ngerock”. Cabikan melody Totok Tewel dan bass Heirrie Buchaery menambah lagu ini bertambah garang.

Iwan Fals hampir saja lupa memasang harmonikanya ketika intro lagu Coretan di Dinding sudah berjalan. “Wah ini gara – gara faktor U nich!”, candanya. Setelah ia memasang harmonikanya, intro lagu ini pun kembali diulang. Lagu ini membuat penonton berjingkrak karena dibawakan dengan tempo yang cepat dan ngerock.

Setelah lagu Engkau Tetap Sahabatku, Iwan Fals memanggil bintang tamu yang jenis musiknya sangat Iwan Fals senangi. “Saya menyukai musik ska karena menurut sejarahnya aliran musik ska adalah nenek moyangnya reggae. Saya melihat semangat yang begitu tinggi di musik ini…!”, sambut Iwan Fals sesaat sebelum Grup Band Tipe Ex tampil ke Panggung. Pujian dari Iwan Fals membuat vocalis Tipe Ex tampak grogi dan gugup untuk memulai lagu yang akan dibawakan. Bersama Iwan Fals, Tipe Ex membawakan 2 hits lagunya yaitu Mawar Hitam dan Sakit Hati. Tipe Ex lalu membawakan lagu Iwan Fals Teman Kawanku Punya Teman yang diaransemen ulang menjadi sangat ska sekali. Kehadiran Tipe Ex mampu memberikan adrenalin yang begitu kuat di penonton. Hampir seluruh penonton berjoget ska ria termasuk Iwan Fals. Melihat antusiasme penonton berjoget ska mengingatkan kembali akan boomingnya aliran musik ini di awal tahun 2000-an.

Setelah ber-ska ria, Iwan Fals tampil seorang diri menyanyikan lagu Imitasi yang diambil dari album Frustasi. Lagu ini menjadi antiklimaks setelah 3 lagu sebelumnya yang berirama cepat. “Sekarang kita panggil banci – bancinya ya !”, canda Iwan Fals memanggil personel Iwan Fals and Band yang rehat sejenak ketika Iwan Fals tampil bersama Tipe Ex.

“Ini salah satu penyakit zaman sekarang, mungkin kebanyakan makan junk food jadi lagaknya seperti banci, wah kalo pemuda–pemuda menjadi seperti banci bisa gawat juga nich !”, kata Iwan Fals menyikapi sekalangan pemuda yang agak kemayu alias menjadi banci.

Iwan Fals lalu kembali membawakan lagu Imitasi/Wanita Tiruan yang diambil dari album Perjalanan. Lagu ini menjadi sangat kocak karena dipertengahan lagu Iwan Fals bersuara mirip wanita dan mengajak bercanda hampir seluruh personelnya dengan gaya mirip banci. Totok yang tampil garang pun bergaya menjadi wanita tiruan, dari semua personil band yang bergaya paling mirip banci adalah Edi Daromi sang pemain keyboard dengan gaya menyibak rambutnya. Kontan kelakuan Iwan Fals Band ini membuat penonton terbahak–bahak.

“Ini ada juga banci tapi Jenderal…”, sahut Iwan Fals sesaat sebelum lagu Jenderal Tua dia bawakan. Lagu yang kalau dipahami liriknya adalah bercerita tentang penguasa orde baru ini santer dibicarakan akan masuk dalam album Iwan Fals yang akan datang. Aransemen lagu ini sangat tradisional sekali dengan irama keroncongan jawa, begitu cantik.

Selanjutnya Iwan Fals berturut–turut membawakan lagu yang diambil dari album Kantata Taqwa & Swami. Lagu tersebut adalah Balada Pengangguran, Bento, Rajawali dan Paman Doblang. Iwan Fals jelas ingin memberikan penghormatan kepada Alm. WS Rendra dengan membawakan puisi berjudul Kecoa Pembangunan di tengah–tengah lagu Balada Pengangguran. Puisi dan lagu ini sama dengan yang pernah di bawakan Kantata Taqwa pada konser akbar di Parkir Timur Senayan Jakarta pada tahun 1998 juga pada konser-konser bersama lainnya dimana Alm. WS Rendra kerap membawakan puisi Kecoa Pembangunan di tengah lagu tersebut.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada teman–teman dari Oi Crisis Centre (OCC) yang sedang membantu korban bencana di Padang juga semua relawan yang membantu proses evakuasi. Tetap semangat dan yang utama jaga kesehatan agar tidak menjadi beban di wilayah bencana. Lagu berikut saya persembahkan untuk rekan–rekan semua…”, ungkap Iwan Fals sebelum membawakan lagu Bencana Alam.

“Wah, ada anggota parlemen ke sini !” ujar Iwan Fals menyambut Tere, bintang tamu kedua yang tampil sore itu. Artis yang berhasil menembus gedung parlemen untuk periode 2009–2014 ini membawakan 2 buah lagunya yang berjudul Kesepian Kita dan Tersenyumlah. Tere duet dengan Iwan Fals dalam lagu Kesepian Kita yang diciptakan oleh PAS Band.

“Semoga Tere tidak tertular virus kecoa selama ia berada di parlemen ya !”, ujar Iwan Fals seraya meminta kepada Tere untuk memperjuangkan aspirasi para seniman di gedung parlemen.

Menjelang Magrib, konser yang dihadiri oleh Walikota Depok, Nurmahmudi Ismail serta Ibunda Iwan Fals ini ditutup dengan lagu Katakan Kita Rasakan yang dibawakan oleh Iwan Fals dan Tere.

“Terima kasih untuk semua yang hadir disini, kemarin kita telah menyumbang Rp 30.000.000 yang kita titipkan lewat rekan–rekan guru yang ikut membantu pemulihan pasca gempa Sumatera Barat, masih ada sisa Rp. 50.000.000 lagi. Semua itu adalah hasil dari penonton yang membeli tiket dimana 10 % dari tiket tersebut kita gunakan untuk amal…”, kata Iwan Fals menutup konser sore itu.

Secara keseluruhan, konser yang ditonton oleh sekitar 800 orang ini menghadirkan lagu–lagu yang berirama cepat dan ngerock sehingga membuat penonton bersemangat mengikuti lagu yang dibawakan Iwan Fals dan Band. Untuk bulan November 2009, konser bulanan di Panggung Kita akan diselenggarakan tanggal 14 November 2009 dengan tema “Pohon Kehidupan”.

Sampai bertemu dalam konser bulanan berikutnya.

Laporan dari:
Fendi Kurniawan
Diedit dan di post oleh: SB














Iwan Fals & Band

CORETAN DI DINDING
Tempat: Panggung Kita – Leuwinanggung, Depok
Hari & Tanggal: Sabtu, 17 Oktober 2009
Jam: 15.15 WIB
Bintang Tamu: Tipe Ex dan Tere

Daftar Lagu :
1.Sarjana Muda, 2.Jangan Bicara, 3.Krisis Pemuda, 4.Panggilan dari Gunung, 5.Coretan di Dinding, 6.Engkau Tetap Sahabatku, 7.Mawar Hitam (with Tipe Ex), 8.Sakit Hati (with Tipe Ex), 9.Teman Kawanku Punya Teman (with Tipe Ex), 10.Imitasi (solo), 11.Imitasi/Wanita Tiruan, 12.Jenderal Tua, 13.Balada Pengangguran, 14.Puisi:Kecoa Pembangunan (Iwan Fals), 15.Bento, 16.Rajawali, 17.Paman Doblang, 18.Bencana Alam, 19.Kesepian Kita (with Tere), 20.Tersenyumlah (with Tere), 21.Katakan Kita Rasakan (with Tere)

Iwan Fals: Gitar Akustik, Harmonika, Vocal
Heirrie Buchaery: Bass Akustik, Bass Elektrik, Backing Vocal
Edi Daromi: Keyboard, Backing Vocal
Totok Tewel: Gitar Akustik, Gitar Elektrik, Ukulele, Backing Vocal
Deni Kurniawan: Drum, Drum Elektrik, Gitar Akustik, Backing Vocal



Topi Iwan Fals Berharga 50 Juta Rupiah

Dalam konser amal untuk bencana alam gempa bumi Sumatra yang disiarkan langsung oleh TV One, Kamis 15 Oktober 2009 terjadi beberapa kejutan. Konser Satu Untuk Negeri yang diisi oleh penampilan mantap dari Iwan Fals & Band bertujuan menggalang dana bantuan dengan mengadakan lelang. Barang yang dilelang adalah lukisan karya Iwan Fals dan beberapa raket bersejarah milik pemain Bulu Tangkis yang telah berprestasi hingga mengharumkan nama Indonesia didunia internasional.

Semua barang yang dilelang dimulai dengan harga pembuka sebesar 20 juta Rupiah. Lukisan bergaya abstrak karya Iwan Fals pada puncaknya ditawar seharga 88 juta Rupiah. Dan menariknya lelang yang bisa diikuti via telpon ini, diberitakan ada yang menawar barang diluar daftar lelang. Barang itu adalah gitar akustik yang saat itu dipakai Iwan Fals. Gitar itu ditawar senilai 100 juta Rupiah. Iwan Fals menanggapi dengan sedikit bercanda dan berkata, "Sekalian saja sama topi, jaket dan celana...".

Tak lama kemudian dalam live show itu masuk telepon yang diperdengarkan on-air. Penelepon tersebut malah menginginkan topi yang sedang dipakai Iwan Fals dan ditawar seharga 50 juta Rupiah. Mendengar ini, Iwan Fals tampak terkejut dan seperti tak bisa berkata banyak. "wah.. kalau gitu harus dicuci dulu topi ini..", kata Iwan sambil tersenyum. Wow, topinya saja ada yang berani beli seharga 50 juta, bagaimana dengan barang lainnya ya?. Memang luar biasa fanatisme para penggemar Iwan Fals.

Untuk konsernya sendiri saya acungi jempol. Penampilan Iwan Fals & Band sangat memukau. Aransemen musiknya begitu cantik meski banyak perubahan dari lagu aslinya, namun terasa begitu nikmat didengar. Iwan Fals sendiri masih mampu berteriak lantang penuh semangat dan menampilkan harmonika bersama gitar akustiknya. Performa para musisi pendukung juga maksimal, mereka seperti mengeluarkan segala kemampuannya dalam show kali ini. Musisi pendukung itu adalah Heirrie Buchaery (bass), Edi Daromi (keyboard), Totok Tewel (lead guitar) dan Deni Kurniawan (drum).

Iwan Fals menyanyikan lagu-lagu yaitu: Bencana Alam, Jangan Bicara, Panggilan Dari Gunung, Bento, DihatiMU Aku Berlindung, Rajawali, Bongkar, Seperti Matahari dan Katakan Kita Rasakan.

Saya hanya bisa menyaksikan dari TV, sebab konser amal di hotel berbintang di Jakarta ini hanya ditujukan bagi para undangan. Meski tidak menutup kemungkinan ada bukan undangan yang bisa masuk kedalam. Namun yang sangat saya benci menonton konser live di TV adalah lagu-lagu yang dinyanyikan hampir seluruhnya tidak sampai habis karena dipotong commercial break.. huh..!

Ya, apapun itu semoga hasil dari konser amal ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang tertimpa bencana alam. Dan semoga penyalurannya nanti tepat sasaran... dan tidak di korupsi...! (SB)

foto: kapanlagi


Rahasia Panjang Ingatan

INILAH.COM, Jakarta - Tim peneliti Argentina dan Brazil membuat temuan penting mengenai peran neurotransmitter dopamine dalam penguatan daya ingatan, demikian pengumumkan Pontififcal Catholic University of Rio Grande do Sul (PUC-RS).

Penelitian tersebut juga diterbitkan di dalam majalah Science, terbitan Jumat. Penilitian itu berlangsung dua tahun dan dipimpin oleh para profesor PUC-RS, Martin Cammarota, Janine Rossato, Lia Bevilaqua dan Ivan Izquierdo, serta Profesor Jorge Media, yang sedang berkunjung, dari Buenos Aires University.

Menurut para ilmuwan tersebut, 12 jam setelah tikus dijadikan objek sengatan listrik, otak menghasilkan dosis tinggi dopamine, yang membuat semua tikus ingat pengalaman menyakitkan itu untuk jangka waktu lama.

Namun jika otak tikus tak menghasilkan dopamine pada tahap itu, kejadian tersebut terlupakan, dan semua tikus takkan menghindari sengatan listrik kedua.

Gangguan itu dapat menjelaskan mengapa banyak orang tertentu, seperti pecandu narkotika, berkeras untuk melakukan prilaku yang merusak kendati dampaknya negatif.

Menurut Profesor Cammarota, dengan mengetahui bagaimana ingatan mengenai peristiwa itu terjadi, para ilmuwan mungkin, pada masa depan, menghasilkan obat untuk membantu pasien gangguan daya kognitif, seperti penyakit Alzheimer, dan atau prilaku yang tak-menyesuaikan diri terus-menerus, seperti kecanduan narkotika.


Kuda Coklatku

UPDATE | 20 Februari 2010
Lagu Kuda Coklat ini akhirnya direkam ulang dan masuk kedalam album KESEIMBANGAN yang dirilis 20 Februari 2010. Sesuai dengan harapan saya saat melakukan post tulisan dan lirik lagu ini pada 29 Maret 2009.
-----------------------------------------

Berikut ini adalah lirik lagu Iwan Fals yang termasuk baru. Pada tahun 2008 sejak dia dikontrak menjadi duta sebuah merk sepeda motor, lagu ini menjadi icon produk tersebut.

Lagu ini rencananya dijadikan jingle iklan produk tersebut yang juga dibintangi Iwan Fals. Namun karena lagunya terlalu panjang, maka dalam iklan yang kerap kita saksikan di TV hanya sekian detik bagian lagu ini yang tampil. Bagian lagu yang jelas terdengar pada iklan itu adalah saat Iwan Fals bersiul. Lalu dalam setiap kunjungan ke dealer-dealer sepeda motor buatan India ini, Iwan Fals selalu menyanyikan lagu Kuda Coklat. Jadi saya yakin beberapa kawan penggemar sudah tidak asing dengan lagu ini.

Bagi saya pribadi, lagu ini cukup enak didengar. Liriknya yang berkisah tentang persahabatan seseorang dengan sepeda motornya juga pas dengan musik yang santai, serta gaya bernyanyi Iwan Fals yang tenang namun semangatnya tidak berkurang sedikitpun. Saya coba menyanyikan ulang dengan gitar akustik, dan lagu ini membawa lamunan saya ke masa lalu saat lagu-lagu ‘jalanan’ Iwan Fals kerap menemani petualangan saya diatas motor. Ada bagian lirik lagu ini yang sedikit mengobati kerinduan saya pada sosok seorang Iwan Fals yang kritis.

Saat ini lagu Kuda Coklat belum di publish secara resmi. Namun saya berharap pada album barunya kelak, lagu ini masuk didalamnya. Apakah kalian setuju?.(SB)

Kuda Coklatku
(Iwan Fals - 2008)

Di atas punggungmu pasrahkan diri
Berlari menembus hari
Kupercaya hidup bernilai
Untuk saling melayani

Temanku… kuda coklatku
Aku butuh kaupun butuh aku
Temanku… kuat tubuhmu
Matamu ramah menyapa setiap orang

Hidup memang sementara
Tapi karya selamanya
Yo berpacu mengisi waktu
Meraih cita-cita

Temanku… kuda besiku
Panas dan hujan bukan halangan
Temanku… seperjalanan
Menjawab pertanyaan yang panjang

Bersama angin mendekap ingin
Tidak berlebih tidak berkurang
Walau terkadang masuk kelubang
Lubang jalanan aah, memang sialan!

Temanku… kuda coklatku
Aku butuh kaupun butuh aku
Kuda coklatku… kuda besiku
Temani aku diperjalanan

Temanku… kuda coklatku
Menjawab pertanyaan yang panjang
Kuda coklatku… kuda besiku
Panas dan hujan bukan halangan

Temanku… kuda coklatku
Ayo berlari sepanjang musim
Kuda coklatku… kuda besiku
Matamu ramah menyapa setiap orang



Turut Berduka Cita Atas Bencana Alam Gempa Bumi Sumatera

INNALILLAHI WA INNAILLAIHI ROJIUN

Turut berduka cita kepada para korban bencana alam gempa bumi berkekuatan 7,6 SR di Sumatra Barat pada 30 September 2009, serta Jambi dan sekitarnya.
Semoga amal ibadah mereka diterima ALLAH SWT dan mendapat tempat mulia disisi-NYA. Serta keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi.

Tidak ada yang berharap datangnya bencana.
Semua itu kuasa ALLAH SWT dan tak seorangpun yang bisa melawan kehendak-NYA.

Bantulah korban bencana dengan apa saja yang bisa kau berikan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share