Antara Iwan Fals dan Kang Ozon

Siapa yang tak tahu kang Ozon?. Penggemar Iwan Fals kebanyakan sudah tidak asing dengan nama ini. Meski tidak mengenal dekat, paling tidak mereka akrab dengan sosoknya. Lelaki asal Bandung ini hampir setiap bulan menyambangi desa Leuwinanggung - Depok untuk menyaksikan konser bulanan Iwan Fals di Panggung Kita. Sosok Ozon mudah dikenali karena hampir seluruh tubuhnya dihiasi tato gambar wajah Iwan Fals. Jika penonton lain seperti berlomba menggunakan kaos dengan gambar Iwan Fals, Ozon tinggal membuka bajunya maka nampaklah berbagai gambar wajah Iwan Fals yang ditato di tubuhnya.


Iwanfalsmania.blogspot.com sempat berbincang-bincang dengan bapak 4 puteri ini saat konser bulanan Iwan Fals pada pertengahan Nopember 2009. Ozon yang bernama asli Muhammad Sodikin ini lahir 41 tahun yang lalu. Ikhwal nama Ozon ia dapatkan pada tahun 2000 ketika diadakan silaturahmi antara Oi Bandung dengan Iwan Fals di daerah Rancaupus Bandung. Awalnya ia memakai nama Dezon alias Dede Joni yang merupakan panggilannya dari kecil. Cuma ketika Iwan Fals memanggilnya dengan sebutan “Zon”, maka sampai sekarang nama Dezon ia ganti menjadi Ozon.

Tahun 1982, ketika duduk di bangku SMP, Ozon mulai menyukai lagu – lagu Iwan Fals. Namun pertama kali bertatap muka langsung dengan Iwan Fals terjadi pada bulan April 1999 di Leuwinanggung. Memang butuh rentang waktu yang sangat panjang untuk mewujudkan impiannya itu. Momen terindah dari sekian banyak perjumpaannya dengan Iwan Fals adalah ketika pada acara Munas Oi di Kediri awal November 2009. Ia menghabiskan sepanjang malam mengobrol dengan idolanya tersebut. Iwan Fals pun mengenal dengan baik kang Ozon. Bulan Mei 2009 ketika tour TVS keliling Jawa Barat tiba di Bandung, Iwan Fals dan crew bahkan sempat bertandang ke rumah Ozon di daerah Moch.Toha Bandung. Kontan kehadiran Iwan Fals di rumahnya membuat geger para tetangganya.

Mengenai tato di tubuhnya, bermula pada tahun 2006 dari satu gambar tato di lengan kirinya tapi gagal dan akhirnya ia hapus. Lalu ketika ada temannya yang bernama Willy Cikal menyanggupi untuk mentato tubuh Ozon, maka ia merelakan tubuhnya menjadi ajang kanvas hidup. Walau awalnya mendapat tentangan dari keluarganya, tapi kini tak kurang sudah 28 gambar wajah Iwan Fals bersemayam ditubuhnya. Ia takkan berhenti mentato tubuhnya hingga genap berjumlah 61 gambar wajah Iwan. Ketika ditanya mengapa harus 61 gambar?. Ozon menjawab dengan enteng, “biar sama dengan tahun kelahirannya Iwan Fals..”.

Dari ratusan lagu Iwan Fals, Ozon yang mempunyai usaha menjual merchandise Iwan Fals ini sangat menyukai lagu Untuk Bram dari album Cikal. Sedang untuk lagu yang tidak disenanginya adalah lagu Mabuk Cinta yang terdapat di album 50:50.

Ozon yang sekarang menjabat ketua Oi Bandung Raya ini mempunyai harapan kepada Iwan Fals yaitu agar Iwan terus berkarya mewarnai Indonesia yang mulai hilang ke-Indonesia-annya.

Diantara berjuta fans Iwan Fals tentu masih banyak orang seperti Ozon yang mengekspresikan kekagumannya terhadap sang idola dengan berbagai cara. Orang-orang seperti Ozon ini membuktikan begitu dahsyat pengaruh lagu-lagu Iwan Fals dalam kehidupan mereka. Bagaimanapun keberadaan penggemar seperti ini telah memberi warna tersendiri dalam perjalanan musik Iwan Fals, dan merekalah salah satu unsur yang membuat nama Iwan Fals semakin besar. Salut ! (obrolan Ozon dengan Fendi Kurniawan, dipost oleh SB untuk iwanfalsmania.blogspot.com)




Iwan Fals dan Uang 6,7 Triliun Rupiah

Sekarang angka yang sering kita dengar adalah 6,7 triliun. Diseluruh media ramai membahas hilang atau dirampoknya uang negara yang sangat besar itu. Mungkin angka yang luar biasa fantastis untuk ukuran pengamen, tapi recehan buat para koruptor. Ane belum pernah liat fulus segitu, kalau liat mungkin langsung semaput apalagi kalau dikasih. Nah, berhubung ane seneng lagunya Iwan Fals dan corat-coret di blog iwanfalsmania.blogspot.com ini, maka coba tak hubung-hubungkan fulus segitu dengan Iwan Fals. Sekedar intermezzo ya boss…


Mari kita utak atik uang 6,7 triliun ini dalam dunia ke-Fals-an.

Kalau uang 6,7 triliun dipakai membeli tiket konser bulanan Iwan Fals yang seharga 40 ribu rupiah/kepala, maka akan ada 167,5 juta manusia atau jin yang siap hadir di Panggung Kita Leuwinanggung-Depok (rumah Iwan Fals, tempat konser bulanan). Wuih… Ini artinya sebagian besar penduduk Indonesia akan hadir disana. Penonton yang terlambat datang mungkin harus puas menonton penampilan Iwan Fals dari deretan belakang yaitu di kota Surabaya. Pikirkan dampak positif dari konser mega-super-dahsyat-raksasa ini, tentu banyak pedagang asongan yang ketiban untung, atau banyak pemandu jalan yang dapet obyekan.

Anggap saja honor setiap lagu yang dinyanyikan Iwan Fals adalah 5 juta rupiah (ini angka ngarang lho ya, ane ndak tau nilai sebenarnya). Dengan bayaran 6,7 triliun berarti Iwan Fals harus menyanyikan 1,34 juta lagu. Wow… Misalnya dalam sehari dia hanya sanggup bernyanyi 40 lagu, maka Iwan Fals perlu waktu selama 33.500 hari atau sekitar 91,7 tahun untuk menyelesaikan seluruh lagu itu. Bukan cuma kita yang bisa menikmatinya, tapi sampai ke anak dan cucu kita. Itupun kalau Iwan masih kuat.

Setelah Iwan Fals mengantongi honor 6,7 T, lantas misalnya uang itu dipakai untuk membiayai penggemarnya naik haji senilai 35 juta rupiah/orang. Maka hampir sebanyak 192 ribu penggemar Iwan Fals berangkat menuju tanah suci. Kalau semuanya naik pesawat jenis Boeing 747 berkapasitas 455 kursi, berarti butuh sebanyak 420 buah pesawat. Kalau semua pesawat itu terbang bersamaan, kayaknya kita akan menyaksikan kemacetan diudara.

Misalnya Iwan Fals ndak jadi traktir ongkos naik haji untuk penggemarnya, kemudian uang 6,7 triliun semuanya dibelikan kambing untuk hari raya Idul Kurban, maka akan dapat 3,35 juta ekor kambing yang senilai 2 juta/ekor. Bayangkan berapa ton arang harus disediakan untuk bikin sate.

Hehehe…

Memang seharusnya uang sebesar itu digunakan untuk kesejahteraan rakyat, tentu akan banyak lapangan pekerjaan yang terbuka. Atau dipakai untuk meningkatkan kualitas pendidikan, biar rakyat semakin pinter dan ndak mudah dibodohi. Juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan supaya tidak ada lagi pemikiran ‘orang miskin tidak boleh sakit’. Dan kalau itu terjadi, rasanya kita tidak perlu lagi nyanyi, “kalau diantara kita jatuh sakit, lebih baik tak usah kedokter, sebab ongkos dokter disini, terkait di awan tinggi…”.

Namun apa yang terjadi sekarang?. Uang 6,7 triliun rupiah itu ada ditangan para koruptor. Itu nilai yang ketahuan.. lhaaa… yang ndak ketahuan ada berapa triliun lagi ya? Atau malah ratusan triliun???. Katanya tanah ini kaya raya, tapi kok yang menikmati bukan rakyatnya ya?. Wajar saja sekarang makin banyak yang ngomong, “untuk apa punya pemerintah, kalau hidup terus-terusan susah…”. Nah, kalau terus begini, “ternyata kita harus ke jalan.. robohkan setan yang berdiri mengangkang…!”. Hey mister geeleeeeeekkkk.....(sb)




Genangan Hujan

Salah satu lirik lagu Iwan Fals yang tidak beredar. Ini adalah salah satu lagu uncommercial Iwan Fals yang sangat saya sukai. Perpaduan yang serasi antara irama pop santai dan cara bernyanyi khas Iwan Fals di era 90-an dengan suara yang mulai berat, serta lirik yang sangat puitis namun tidak cengeng. Liriknya memang Iwan Fals banget. Sayang sekali lagu ini tidak dirilis dalam format jualan, entah kenapa.(sb)


Genangan Hujan
(Iwan Fals)

Sampai dimana aku tak tahu
Yang aku tahu terus melangkah menerjang bosan
Banyak cerita yang telah kita temui
Pasti berarti walau kadang tak peduli

Berkaca pada genangan hujan
Semerbak harum bunga-bunga liar
Senda gurau binatang malam
Mengantarku ke pembaringan

Bila dingin mengganggu kuhampiri kamu
Bila rindu bertalu aku disampingmu
Kuselimuti dengan semangatku
Lalu kukisahkan mimpi yang sederhana

Telah kuminta kau untuk menemani
Perjalanan ini sudah terjadi
Jangan berpikir kapan akan berakhir
Aku bergelora kurasa kaupun bahagia

Berkaca pada genangan hujan
Semerbak harum bunga-bunga liar
Senda gurau binatang malam
Mengantarku ke pembaringan




Konser Iwan Fals – Pohon Kehidupan

Liputan Konser Bulanan Iwan Fals Edisi Nopember 2009 – Pohon Kehidupan

Oleh: Fendi Kurniawan dan SB

Sabtu sore, 14 November 2009, PT Tiga Rambu kembali mempersembahkan Konser Bulanan Iwan Fals & Band di Panggung KITA Leuwinanggung-Depok dengan tajuk “Pohon Kehidupan”. Tema ini dipilih untuk ikut merayakan hari pohon yang jatuh pada tanggal 21 November dan Hari Guru pada tanggal 25 November 2009.


Kami dari iwanfalsmania.blogspot.com berkesempatan kembali hadir dalam konser yang disponsori oleh TVS Motor Company dan Telkomsel serta didukung oleh Majalah Rolling Stones dan radio Mustang 88 FM. Konser ini dimulai agak telat 20 menit dari jadwal yang biasanya. Bercelana Jeans dan berbaju kaos bertuliskan “Pilih Hutan Untuk Masa Depan”, Iwan Fals menyapa sekitar 800 penonton yang hadir dengan lagu Doa Dalam Sunyi.

“Lagu ini saya persembahkan kepada rekan – rekan yang pergi ke gunung dan tak pernah kembali pulang…”, kalimat pembuka Iwan Fals. Petikan gitar akustik yang cantik dimainkan Totok Tewel pada lagu yang terdapat di album “Orang Gila” ini.

Tanpa membuang banyak waktu, Iwan Fals & Band segera melanjutkan dengan sebuah lagu berjudul Untuk Bram. Distorsi musik yang begitu kuat menyeruak ditengah lagu ini. Permainan apik Deni (drummers) menjadikan lagu ini begitu bertenaga ditambah instrument musik tradisional yang dimainkan oleh Edi Daromi lewat keybordnya.

“Kita sering melupakan jasa mereka, jalan yang sudah mereka cape buat eh .. kita ijek – ijekin…”, canda Iwan Fals sebelum lagu Kuli Jalan dibawakan.

“Ini yang menjadi penting kalo kesaksian yang dikabarkan ternyata bohong … wah !!!”, kata Iwan Fals sesaat sebelum membawakan lagu Koran-Koranku yang terdapat di album SWAMI II.

Iwan Fals & Band kembali memberikan kejutan ditengah lagu ini. Totok Tewel memimpin Heirrie Buchaery dan Edi Daromi memainkan Senar Drum yang telah disediakan ditengah panggung. Tabuhan mereka bertiga di tambah enerjiknya permainan Deni membuat suasana menjadi riuh dan tepukan pun membahana mengiringi permainan mereka. “Tapi sebenarnya koran kita itu benar ya… benar – benar bohong...”, canda Iwan Fals. Berturut – turut setelah itu, Iwan Fals & Band membawakan lagu Ini Bukan Mimpi, Pohon Kehidupan dan KaSaCiMa.

Ketika sebagian penonton didepan panggung meneriaki Iwan Fals dengan sebutan Pak Haji, akhirnya Iwan Fals buka suara juga ihwal keberangkatannya ke tanah suci Mekah.

“Ya … Insya Allah tanggal 20
(bulan Nopember 2009-red) nanti saya berangkat bareng Yos (istri Iwan Fals). Pada kesempatan ini saya mohon dibukakan pintu maaf agar perjalanan kami lancar…”, kata Iwan Fals sembari mengambil gitar yang mirip dengan gitar yang sering dipakai oleh Rhoma Irama tapi ukurannya lebih kecil. Menurut sumber, itu adalah gitar biasa tapi ukurannya yang diperkecil. Rencananya gitar itu akan dibawa Iwan Fals ke Tanah Suci jika memungkinkan.

“Sebelum memulai perjalanan, saya ingin membawakan sebuah lagu dari Pak Haji….. Darah Muda !!!”, ujar Iwan Fals disambut tepukan meriah penonton.

Seluruh penonton tidak menyangka kalau Iwan Fals benar-benar akan membawakan lagu yang dipopulerkan oleh Rhoma Irama, raja dangdut yang akrab dipanggil dengan sebutan Pak Haji. Intro lagu dangdut itu pun mengalun membuat seluruh penonton berjoget ria. Tiba – tiba di tengah lagu muncul penyanyi dangdut Ike Nurjanah yang kemudian menemani Iwan Fals berdangdut ria. Kemunculan Ike Nurjanah membuat suasana lebih meriah dan penonton pun semakin bersemangat menggoyangkan tubuhnya.

“Setelah tadi Mas Iwan Fals membawakan lagu dangdut, saya pun mencoba ingin membawakan lagu mas Iwan Fals yang menjadi lagu favorit saya, lirik lagunya yang ...Tabir gelap yang dulu hinggap… ya… Antara aku….”, sapa Ike Nurjanah.

Tiba-tiba Iwan Fals menimpali ucapan Ike Nurjanah dengan gurauan yang begitu dalam, “Wah.. boleh juga tuh, lagu itu sekarang menjadi sangat tenar karena menjadi backsound lagu persidangan Antasari.. hahahaha…!”. (lagu tentang cinta segitiga ini sekarang kerap menjadi backsound pemberitaan di TV mengenai kasus Antasari Ashar mantan ketua KPK -red)

Ike Nurjanah kemudian membawakan lagu Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu dan Terlena. Sebelum Ike Nurjanah turun panggung, Iwan Fals sempat memberi kecupan ke pipi Ike Nurjanah dan penonton pun bersorak sorai. “Mumpung belum dapet title Haji…”, ujar Iwan Fals tertawa lepas.

Setelah Ike Nurjanah turun, Iwan Fals membawakan berturut – turut lagu Kereta Tua yang diaransemen sangat ngeblues, Oemar Bakrie yang country dan Robot Bernyawa yang ngerock. Ketiga lagu tersebut dibawakan dengan irama yang sangat cepat sehingga membuat seluruh penonton berjingkrak – jingkrak.

“15 atau 12 tahun yang lalu ada satu grup band yang bakatnya luar biasa… (Iwan Fals tampak seperti tak kuasa untuk meneruskan kata-katanya)… BUNGA !”, ujar Iwan Fals.

Satu persatu personil Bunga diperkenalkan oleh Iwan Fals. Bunga adalah band yang pernah dimotori oleh alm.Galang Rambu Anarki, putra pertama Iwan Fals. Dalam band itu alm.Galang bermain gitar. Galang meninggal dunia pada tahun 1997 sebelum album perdana bersama band Bunga rilis. Dan dimakamkan di Leuwinanggung, rumah Iwan Fals yang saat ini menjadi tempat konser bulanan.

BUNGA lalu membawakan lagu hits mereka ditahun 1997, Kasih Jangan Kau Pergi. Lagu ini dirilis beberapa saat setelah Galang meninggal dan dia sudah sempat terlibat dalam pengerjaannya. Iwan Fals nampak terharu ketika didaulat untuk menyanyikan lagu ini bersama-sama. Permainan harmonika Iwan Fals seakan membangkitkan ingatan dan kerinduannya kepada alm.Galang. Lagu ini begitu membius penonton yang hadir. Vokalis BUNGA diakhir lagu mempersembahkan karya ini kepada Alm.Galang. Setelah itu mereka membawakan hits mereka Mamafia Medley dan Gila (ini lagunya BUNGA satu album dengan lagu Kasih Jangan Kau Pergi) serta sebuah lagu dari SWAMI berjudul Bunga Trotoar.

Tak terasa waktu hampir memasuki Maghrib, Iwan Fals membawakan 3 lagu penutup konser sore itu. Ketiga lagu terakhir yang dibawakan adalah Samsara, Lagu Buat Penyaksi dan Tanam Siram.

“Sekali lagi saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesarnya untuk saya pribadi, istri, keluarga saya agar ibadah haji ini membawa kebajikan untuk kita semua. Sampai bertemu bulan depan tanggal 26 Desember, terima kasih Tuhan, sore ini tidak hujan…!”, ujar Iwan Fals menutup konser sore itu.

Oke kawan, sampai jumpa bulan depan dengan konser bulanan berikutnya yang memilih tema "Keseimbangan".(fk/sb)

Kami dari iwanfalsmania.blogspot.com mengucapkan:

"Selamat menunaikan ibadah haji mas Iwan dan mbak Yos, semoga menjadi haji yang mabrur dan bisa tetap memberi kebaikan untuk kita semua. Dan semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT.. amiin..".

------------------------------------

Konser Iwan Fals & Band

“POHON KEHIDUPAN”
Tempat: Panggung Kita – Leuwinanggung, Depok
Hari/Tanggal: Sabtu, 14 Nopember 2009
Jam: 15.15 WIB
Bintang Tamu: Ike Nurjanah & Bunga Band

------------------------------------

Daftar Lagu:
1.Doa Dalam Sunyi
2.Untuk Bram
3.Kuli Jalan
4.Koran – koranku
5.Ini Bukan Mimpi
6.Pohon Kehidupan
7.Kasacima
8.Darah Muda (feat Ike Nurjanah)
9.Antara Aku, Kau & Bekas Pacarmu (feat Ike Nurjanah)
10.Terlena (Ike Nurjanah feat Iwan Fals)
11.Kereta Tua
12.Oemar Bakrie
13.Robot Bernyawa
14.Kasih Jangan Kau Pergi (BUNGA feat Iwan Fals)
15.Mamafia Medley (BUNGA feat Iwan Fals)
16.Gila (BUNGA feat Iwan Fals)
17.Bunga Trotoar (Iwan Fals feat BUNGA)
18.Samsara
19.Lagu untuk Penyaksi
20.Tanam Siram

------------------------------------

Iwan Fals : Vocal, Gitar Akustik, Gitar Akustik Mini
Heirrie Buchaery : Bass Akustik, Bass Elektrik, Jembe, Senar Drum
Totok Tewel : Gitar Akustik, Gitar Elektrik, Senar Drum
Edi Daromi : Keyboard, Senar Drum
Deni Kurniawan : Drum
Suroso (crew) : Drum Pad (Sound Tabla), Timpani

------------------------------------







Bunga Trotoar - IWAN FALS feat.BUNGA
@panggung KITA 141109
source Youtube - upload by: nialbunga. Thanks!



Kasih Jangan Kau Pergi - BUNGA feat.IWAN FALS
@panggung KITA 141109
source Youtube - upload by: nialbunga. Thanks!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share