Jakarta Sudah Habis ! - Konser Iwan Fals di PRJ 2009

Liputan Dari Konser Iwan Fals di PRJ 2009
Oleh: Fendi Kurniawan
Foto: Rahmad Setiadi

Pada hari Senin, 22 Juni 2009, Iwan Fals untuk ke-4 kalinya tampil mengisi pertunjukan musik di panggung utama Pekan Raya Jakarta 2009. Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair adalah pameran tahunan terbesar di Indonesia yang sejak tahun 1992 berlokasi di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat. Walaupun dinamai "pekan", namun berlangsung selama satu bulan penuh dari pertengahan Juni sampai pertengahan Juli untuk memperingati hari jadi kota Jakarta yang jatuh pada tangal 22 Juni. Kali ini usia kota Jakarta adalah 482 tahun. Selain pameran, dilokasi juga diadakan pertunjukan musik setiap harinya.

Rekan-rekan iwanfalsmania.blogspot.com berkesempatan hadir dan menyaksikan penampilan Iwan Fals & Band. Tepat pukul 21.30 wib, Iwan Fals membuka konser dengan lagu Bangunlah Putra Putri Pertiwi secara akustik lengkap dengan harmonika. Belakangan Iwan Fals sering sekali menyanyikan lagu ini dalam beberapa penampilannya. Setelah menyapa penonton, Iwan Fals diiringi Band lalu membawakan lagu Wakil Rakyat. Kurang lebih 5000 penonton memadati panggung utama Pekan Raya Jakarta yang selalu diadakan bertepatan dengan liburan sekolah.

"Desa harus diutamakan, jalan - jalan harus diperbaiki agar perekonomian lancar dan tetap berjalan ...", ujar Iwan Fals. Tiba-tiba sesaat sebelum Iwan Fals akan menyanyikan lagu Desa, seorang penonton wanita berlari menuju panggung dan bersalaman dengan Iwan Fals. Kontan kejadian itu membuat aparat bertindak cepat mengamankan sang penonton. Lagu Desa dibawakan Iwan Fals & Band dengan nuansa bunyi-bunyian tradisional. Kemudian dilanjutkan dengan lagu Besar dan Kecil yang dedikasikan untuk para pe
dagang kecil, menengah dan besar yang hadir di PRJ. "Semoga berkah..!!", ujar Iwan Fals.

Cabikan bass Heirrie Buchaery mengawali lagu Asyik Nggak Asyik. Harmonisasi antara Iwan Fals & Band menjadikan lagu ini lebih bernyawa dibandingan dengan versi aslinya yang dibawakan secara akustik di album Manusia Setengah Dewa. Lagu ini menjadi pas karena momennya bertepatan dengan suhu politik yang makin menghangat menjelang pilpres di republik tercinta ini. Heirrie Buchaery yang biasa bermain di sisi kanan Iwan Fals beranjak menuju tengah panggung dan bergabung dengan Sonata dan Cok Rampal. Mereka bertiga berhamonisasi saling bercanda dan bercengkarama memainkan melody yang sedikit ngeblues diiringi tabuhan drum dari Deni Kurniawan. Sesekali Iwan Fals menimpali candaan mereka bertiga.

"Entah mengapa setiap bermain di PRJ, saya selalu ingin membawakan lagu cinta...!", kata Iwan Fals disambut riuh tepuk tangan penonton. Berturut-turut lagu Entah, Aku Bukan Pilihan dan Yang Tercinta dinyanyikan Iwan Fals. Ketika Iwan Fals sedang membawakan lagu Yang Tercinta, sebagian penonton di tengah panggung dan sisi kiri panggung terlibat saling lempar botol minuman kemasan. Keadaan ini memaksa Iwan Fals menghentikan lagu yang tengah dibawakannya. "Wah, ternyata banyak jagoan ya disini ??? Gue jadi terganggu nih !!!!" Gimana terus ngga ???", kata Iwan Fals sedikit marah untuk meredakan emosi penonton. Kadung melihat mimik Iwan Fals yang sedikit kesal, para penonton lainnya memilih duduk lalu menghentikan aksi saling lempar botol minuman kemasan. Setelah penonton reda, Iwan Fals lalu mengulang lagu Yang Tercinta dari awal, padahal sebelumnya lagu ini sudah dibawakan setengahnya.

Berlanjut dengan lagu Nyanyian Jiwa, dan setelahnya Iwan Fals menyanyikan lagu Jali-Jali yang merupakan lagu khas Betawi disambung lagu Hio. Yang menarik, lirik bahasa Jawa yang dinyanyikan Sawung Jabo di lagu Hio, dirubah oleh Iwan Fals kedalam bahasa Betawi, "Encang-encing makanye kudu dijage bacot lu !! dijage kelakuan lu !!!". Penonton pun bersorak tertawa. Lagu ini membuat seluruh penonton berjoget dengan gayanya masing-masing.

Malam itu Iwan Fals mengobati kerinduan para penonton di PRJ dengan membawakan 2 buah lagu legendaris yang terdapat di album SWAMI I yaitu Bongkar dan Bento secara berturut - turut. Adrenalin penonton kembali memuncak ketika Iwan Fals membawakan lagu Pesawat Tempur. Seperti sudah menjadi tradisi, sebagian penonton melempar uang recehan ke arah panggung ketika lirik, "berilah hambamu uang ..!" dinyanyikan. Ini bukan kejadian pertama, setiap kali Iwan Fals membawakan lagu ini, tradisi lempar uang ini kerap terjadi.

Sayang ketika semangat penonton semakin memuncak untuk berjoget dengan irama cepat, Iwan Fals menyanyikan single baru yang berirama slow berjudul Untukmu Terkasih yang membuat semangat penonton mendadak turun. Tapi penonton tak peduli, sebagian diantara mereka memilih tetap berjoget. Bagi mereka lagu apapun yang dibawakan asal masih tetap Iwan Fals yang menyanyikan bisa membuat badan bergoyang.

"Saya lahir di Jakarta, besar di Jakarta, Ini kado saya untuk Jakarta, pahit memang!!!!", kata Iwan Fals sebelum ia membawakan Lagu Dua yang terdapat di Album Hijau. Iwan Fals membawakan lagu ini dengan penuh penjiwaan, emosi yang meledak tampak di raut wajahnya ketika ia berteriak, “... Jakarta ... Jakarta .. Sudah Habiss!!!!”. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh seorang Iwan Fals sehingga ucapanya itu seperti memaki ketidakadilan Jakarta.

Setelah hampir 2 jam, Iwan Fals & Band menutup konser malam itu dengan Lagu Empat seraya Iwan Fals berucap, "Buat yang sedang bertarung .... Selamat Tidur….!". (fk/sb)

----------------------------------

Iwan Fals & Band:
Iwan Fals: vocal, gitar, harmonika
Heirrie Buchaery: bass
Cok Rampal: mandolin, gitar
Edi Daromi: keyboard
Sonata: gitar, harmonika
Deni Kurniawan: drum


Daftar Lagu:
1.Bangunlah Putra Putri Pertiwi, 2.Wakil Rakyat, 3.Desa, 4.Besar & Kecil, 5.Asyik Nggak Asyik, 6.Entah, 7.Aku Bukan Pilihan, 8.Yang Tercinta, 9.Nyanyian Jiwa, 10.Jali-Jali, 11.Hio, 12.Bongkar, 13.Bento, 14.Pesawat Temput, 15.Untukmu Terkasih, 16.Lagu Dua, 17.Lagu Empat


0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share