Tokoh Tokoh Dalam Lagu Iwan Fals (Bagian 2)

Lanjutan dari bagian 1

Dalam lagu lagu komersial Iwan Fals, dia banyak menyelipkan nama-nama tokoh. Ada yang nyata dan ada juga yang fiktif. Beberapa nama fiktif tersebut sampai sekarang masih terasa nyata dan ada sehingga banyak yang mengira tokoh imajinasi seorang Iwan Fals tersebut memang ada dan hidup disekitar kita. (sb)

Tokoh Tokoh Dalam Lagu Iwan Fals (Bagian 2)

15. Umar Bakri
Nama rekaan ini tentu tidak asing ditelinga kita. Terdapat dalam lagu yang berjudul Guru Umar Bakri dari album Sarjana Muda (1981). Nama yang hingga sekarang masih populer ini dikisahkan oleh Iwan Fals sebagai seorang guru sekolah yang lugu dan sederhana dengan masih menggunakan sepeda kumbang sebagai alat transportasi. Seorang pegawai negeri yang mengajar disekolah dimana murid-muridnya hobi tawuran.
Namun pengabdian Umar Bakri di dunia pendidikan selama empat puluh tahun dengan segala jasa yang diberikan dan rintangan yang diterima tidak dihargai oleh pemerintah. Dikabarkan oleh Iwan Fals bahwa gaji yang sudah pasti kecil bagi seorang guru pegawai negeri seperti Umar Bakri masih saja dipotong oleh negara.
Terlepas dari kisah ini, nama pak guru Umar juga disebutkan dalam lagu Cantik Munafik dari album Lancar (1987). Lagu yang berkisah tentang perempuan usia sekolah yang melacurkan diri.

16. Habibie
Masih dalam lagu Umar Bakri dari album Sarjana Muda (1981). BJ Habibie saat itu menjadi Menteri Riset dan Teknologi Indonesia. Habibie dikenal sebagai tokoh yang jenius dan memberi pengaruh besar bagi rakyat Indonesia terutama dalam bidang teknologi. Dan pada akhirnya dia menjadi Presiden ke 3 RI setelah rezim Soeharto tumbang.
Dalam lagu ini, Iwan Fals mengisahkan bahwa seorang guru seperti Umar Bakri bisa otak orang seperti otak Habibie, alias pandai. Namun jasa-jasa Umar Bakri tidak dihargai oleh negara.

17. Galang Rambu Anarki
Nama Galang Rambu Anarki (alm) adalah nama putra pertama Iwan Fals yang dijadikan judul lagu dalam album Opini (1982). Lagu ini berkisah harapan seorang Iwan Fals pada kelahiran anak pertamanya (1 Januari 1982) ditengah kerasnya kondisi hidup saat itu saat BBM naik dan menjelang Pemilu. Galang meninggal dunia 25 April 1997 di rumah Iwan Fals saat masih di Bintaro dan dimakamkan di Leuwinanggung (sekarang adalah kediaman tetap Iwan Fals).
Kematian Galang membuat Iwan Fals berubah total. Iwan yang dulunya kita kenal sebagai musisi garang dan terkesan liar baik penampilan maupun lirik-liriknya, kini nampak lebih lembut, dewasa dan bersahaja. Peristiwa ini benar-benar merubah kehidupan seorang Iwan Fals dan secara tidak langsung juga mempengaruhi penggemarnya.

18. Tarmijah
Dalam lagu Tarmijah dan Problemnya dari album Opini (1982), Iwan Fals mengisahkan suka duka seorang pembantu rumah tangga yang diberi nama Tarmijah. Tarmijah kerap diperas tenaganya dan tidak dihargai sebagai manusia. Hingga diakhir lagu Iwan Fals menggambarkan kekerasan fisik yang dilakukan majikan kepada Tarmijah.
Dan sampai saat ini masih banyak Tarmijah-Tarmijah disekitar kita, hanya saja kita tidak tahu atau tidak mau tahu.

19. Sugali
Nama tokoh fiksi ini terdapat dalam album dengan judul yang sama yaitu Sugali (1984). Disini Iwan Fals menggambarkan tokoh Sugali sebagai seorang kriminal pemberani buronan polisi yang tidak takut dengan letusan senapan dan hidup dilingkungan liar seperti di lokalisasi pelacuran sebagai tempat pelariannya.
Pada masa itu, di era 80-an kita mengenal istilah Petrus (penembak misterius) yang banyak memburu buronan dan menembaknya begitu saja tanpa peringatan, walaupun sering terjadi salah sasaran dan tidak ada penjelasan hingga sekarang. Lagu Sugali hadir pada masa itu.
Nama Sugali berasal dari kata Gali, yang diartikan sebagai orang yang hidupnya liar dijalanan dan melawan hukum. Kata Gali sendiri ada yang mengartikan sebagai Gerombolan Anak Liar.

20. Tuan Polan
Nama fiktif ini disebutkan dua kali oleh Iwan Fals yaitu pada lagu Jangan Bicara dari album Barang Antik (1984) dan pada lagu Lancar dari album Lancar (1987). Nama Tuan Polan sama penggambarannya. Disini Iwan Fals mengisahkan Tuan Polan sebagai orang kaya raya yang tidak peduli pada nasib orang miskin dan kerjanya hanya menumpuk harta dengan segala cara.
(Masih adakah tuan Polan disekitar kita?)

21. Urip dan Icih
Dua nama rekaan ini terdapat dalam lagu Jangan Bicara dari album Barang Antik (1984). Urip dan Icih dikisahkan oleh Iwan Fals sebagai pegawai rendahan yang hidupnya tergantung apa kata pimpinan. Si Urip digambarkan sedang meratap di teras marmer direktur murtad. Sedangkan si Icih sedih diranjang empuk waktu majikannya menindih.
(Kalau si Urip, jaksa korup yang sekarang ditahan jelas beda dengan Urip diatas kan?. Urip yang sekarang maling)

22. Tante Lisa
Nama fiktif ini dikisahkan dalam lagu berjudul Tante Lisa dari album Barang Antik (1984). Tante Lisa dikisahkan sebagai seorang janda muda yang cantik dan menarik. Kerjaannya mengejar laki-laki kaya setelah diceraikan suaminya akibat terpergok selingkuh dengan tetangganya. Lagu karya Dama yang dinyanyikan Iwan Fals dengan irama country ini memberi pesan moral kepada orang seperti tante Lisa agar menyadari bahwa kehidupan terus berjalan, dan usia pasti bertambah. Kecantikan hanya sementara dan tidak akan abadi.

23. Budi
Nama ini ada dalam lagu Sore Tugu Pancoran dari album dengan judul yang sama (1985). Iwan Fals menggambarkan tokoh fiktif yang dipanggil dengan sebutan Si Budi Kecil ini sebagai penjual koran di persimpangan jalan Tugu Pancoran – Jakarta. Si Budi kecil menjual koran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan dia masih bersekolah. Dan pekerjaan ini menyita waktunya untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Hingga di akhir lirik Iwan Fals bertanya sanggupkah si Budi diam di dua sisi.
Sampai saat ini masih banyak kita jumpai Budi-Budi kecil di persimpangan jalan kota-kota diseluruh pelosok negeri ini. Kemana pemerintah? Sibuk dengan politik dan uang hingga melupakan nasib generasi penerus bangsa.

24. Tince Sukarti binti Mahmud
Nama tokoh ini ada dalam lagu dengan judul yang sama dari album Sore Tugu Pancoran (1985). Tince Sukarti adalah tokoh khayalan Iwan Fals yang dikisahkan berwajah cantik sebab campuran dari ayah Arab dan ibu Cina. Tince adalah kembang desa yang bermimpi menjadi tenar sebagai penyanyi di kota.
Dengan modal bisa bernyanyi dan bujuk rayu seseorang yang digambarkan Iwan Fals sebagai makelar penyanyi, Tince berangkat mengadu nasib di kota dengan janji akan diorbitkan walau tanpa restu kedua orang tuanya. Namun rupanya neng Karti ditipu oleh makelar penyanyi tersebut. Akhirnya kembang desa dalam imajinasi Iwan Fals itu layu tak lagi wangi seperti dulu.

25. Willy
Nama ini menjadi judul lagu Iwan Fals dalam album Ethiopia (1986). Willy adalah nama panggilan untuk penyair terkenal Indonesia Willibrordus Surendra Broto Rendra yang lebih kita kenal dengan WS. Rendra. Dalam lagu ini Iwan Fals seperti kehilangan figur seorang Rendra. Ia bertanya dimanakah gerangan dirinya yang dulu, dimana lantang suaranya.
Si anjing liar dari Jogjakarta, begitu julukan yang diberikan untuk WS. Rendra yang terkenal dengan puisi-puisinya yang keras mengkritisi keadaan sosial dan politik Indonesia. Pada masa itu, Rendra sedang menyendiri entah dimana sebab dikabarkan dia mendapat ancaman dari pemerintah untuk menghentikan membuat karya puisi yang menyindir pemerintah saat itu. Rendra adalah sahabat Iwan Fals, wajar bila Iwan merasa kehilangan seorang yang sejalan pemikiran dengannya walau lewat media yang berbeda.
Pada sebuah kesempatan konser tunggal yang ditayangkan live di TV tahun 2004, Iwan Fals menyanyikan lagu ini. Ditengah lagu, mata Iwan Fals berkaca-kaca dan seperti meneteskan air mata. Iwan sempat tidak bersuara untuk beberapa saat meski musik terus mengalun. Tentu ada kenangan yang mendalam untuk Iwan Fals tentang lagu ini dan figur penyair Rendra yang dikisahkan.

26. Gali Gongli
Tokoh fiksi Gali Gongli ada dalam lagu dengan judul yang sama dari album Aku Sayang Kamu (1986). Gali Gongli dikisahkan sebagai lelaki berandalan usia belasan yang hobinya berjudi dan mabuk-mabukan. Dia hidup di lokalisasi pelacuran. Ibunya seorang pelacur dan bapaknya entah dimana dan entah siapa.

27. Guru Zirah
Ini adalah nama rekaan Iwan Fals yang dijadikan judul lagu dalam album Wakil Rakyat (1987). Guru Zirah digambarkan sebagai guru muda yang cantik dan seorang murid menaruh hati padanya.
Dalam lagu yang kocak ini Iwan Fals masih menyelipkan kalimat-kalimat kritis, seperti dia menggambarkan andai Zirah menjadi pacarnya maka dia akan mengajak ke tempat yang murah meriah seperti ke kebun binatang untuk pacaran. Sebab dia tahu kalau gaji seorang guru hanya cukup untuk beli tahu.

28. Kho Ping Hoo
Nama tokoh ini terdapat dalam lagu Teman Kawanku Punya Teman dari album Wakil Rakyat (1987). Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo adalah pembuat serial komik silat dari Indonesia yang sangat terkenal pada tahun 80-an. Hingga sekarang serial komik Kho Ping Hoo masih dicetak, dijual dan dikoleksi.
Dalam lagu ini Iwan Fals bercerita tentang mahasiswa yang berlagak sok pintar. Namun dalam kesehariannya lebih asik membaca buku komik Kho Ping Hoo. Dan kenyataannya di akhir kuliah dia lulus dengan skripsi yang dibeli, bukan dari buah pikirannya sendiri.
(Saat inipun masih banyak sarjana model begini, termasuk pejabatnya banyak yang dapet gelar dari membeli ijazah saja)

29. Durno dan Bimo
Kedua tokoh ini terdapat dalam lagu Nak yang ada di album 1910 (1988). Tokoh tokoh ini ada dalam dunia perwayangan. Durno / Druna adalah guru yang pandai mengembangkan seni pertempuran. Dalam perwayangan Jawa, Drona berwatak tinggi hati, sombong, congkak, bengis, banyak bicaranya, tetapi kecakapan, kecerdikan, kepandaian dan kesaktiannnya luar biasa serta sangat mahir dalam berperang.
Sedangkan Bimo memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya.
Dalam lagu ini Iwan Fals seperti mengolok-olok secara kritis pada generasi muda agar menjadi orang yang berguna.

Berlanjut ke bagian 3 (terakhir)

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share