Oleh: Fendi Kurniawan

Konser ini rencananya bakal dihadiri oleh wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla yang saat ini ikut maju sebagai calon presiden pada pemilu 2009. Tetapi beberapa saat sebelum acara dimulai yang bersangkutan membatalkan kedatangannya. Pertunjukan ini dipadati kurang lebih 900 orang penonton yang terdiri dari anggota OI, Fals Mania, Slankers serta masyarakat umum. Tampak hadir Ibu Lies (ibunda Iwan Fals) dan para keluarga korban kekerasan HAM di Indonesia.

Pesan-pesan yang disampaikan Iwan Fals pada saat jeda lagu banyak yang berkaitan dengan suasana politik di negeri ini. Seperti, “Banyak PR yang masih belum terselesaikan, banyak pembunuh-pembunuh yang berkeliaran. Sekarang zaman pancaroba katanya, begitu pun dengan politik. Peralihan yang melahirkan banyak penyakit-penyakit baru”. Setelah lagu pertama berturut - turut Iwan Fals & Band membawakan lagu Anak Zaman dan Perjalanan Waktu.
Irama musik tiba-tiba menghentak dipenghujung lagu Perjalanan Waktu. Permainan melody gitar listrik yang cadas dari Sonata mengawali lagu Songsonglah. Hentakan-hentakan keras di lagu ini membuat sebagian penonton yang berada dibarisan depan bagian tengah sedikit tersulut emosinya dan akhirnya melahirkan riak-riak di antara penonton. Sangat wajar hal ini terjadi karena Iwan Fals membawakan lagu ini dengan penuh emosi dan penjiwaan yang total.

Yang menarik setelah mereka membawakan lagu ini, Oppie lantas bersenandung laksana sinden membawakan sebuah syair Jawa yang jika dicermati kata-katanya adalah lirik bahasa Jawa yang diselipkan Sawung Jabo di lagu Samsara. Setelah itu mereka kembali berduet di lagu Satu-Satu dan lagunya Oppie berjudul Cuma Khayalan yang pernah ngetop dengan lirik ‘andai ku jadi orang kaya’.
Emosi penonton kembali tersulut ketika lagu-lagu dengan tempo cepat dibawakan oleh Iwan Fals, seperti pada lagu Hura Hura Huru Hara. Panitia pun dengan sigap membawa provokator yang memancing penonton yang lain untuk berbuat anarkis sehingga kericuhan tidak menjalar ke mana-mana. Ketika lagu dari album Kantata Takwa berjudul Nocturno akan dibawakan, Iwan Fals menjelaskan bahwa nocturno adalah nama seekor binatang yang muncul ketika pergantian musim.
"Banyak caleg yang otaknya geblek, itulah fenomena sekarang. Caleg brengsek, suka nyopet, suka loco, ngomongnya ngaco..!!!", sindiran dari Iwan Fals mengawali lagu Pangeran Brengsek dari Kantata Samsara yang dibawakan cukup apik bersama band-nya.
Kejutan kedua pun datang setelah lagu Pangeran Brengsek dibawakan. Iwan Fals memanggil group yang berslogan PLUR (peace, love, unity and respect). Kehadiran Slank disambut meriah oleh penonton yang hadir. Slanker (fans Slank) yang awalnya hanya duduk manis di pinggiran arena konser tiba-tiba maju ke tengah lapangan. Hebatnya kondisi ini tidak membuat para OI dan Fals Mania tersaingi. Mereka lantas saling bergandengan tangan, berjoged bersama dan saling menjaga ketika Iwan Fals dan Slank berturut-turut membawakan lagu Slank berjudul Tong Kosong, Seperti Para Koruptor, Orkes Sakit Hati dan Kuda Lumping dari Swami.


Tampak ada sedikit kekecewaan di benak penonton karena acara telah berakhir padahal waktu masih menunjukan pukul 17.15 wib dan suasana pun belum gelap. Tapi apa daya pagelaran harus berakhir seiring berakhirnya lagu Bongkar.
Untuk bulan Juni 2009, konser bulanan Iwan Fals di Panggung Kita, Leuwinanggung akan dilaksanakan hari Sabtu, 27 Juni 2009, dengan tema "TERTAWA ITU SEHAT, NARKOBA ITU JAHAT". Sampai bertemu lagi pada konser bulanan berikutnya. (fk/sb)
Iwan Fals: "Biasanya militer sejati itu otoriter. Ada 3 jendral militer akan bersaing di pemilu sekarang. Semoga tiga jendral yang bersaing bukan tentara sejati. Jadi kita tidak akan dipimpin jendral otoriter."------------------------
Iwan Fals & Band
Panji-Panji Demokrasi
Tempat: Panggung Kita – Leuwinanggung, Depok
Hari & Tanggal: Sabtu, 30 Mei 2009
Jam: 15.15 WIB
Bintang Tamu: Oppie Andaresta dan SLANK
Daftar lagu :
1.Untukmu Negeri, 2.Anak Zaman, 3.Perjalanan Waktu, 4.Songsonglah, 5.Karena Kau Bunda Kami (feat. Oppie), 6. Singo Sirah (Oppie – tembang Jawa), 7.Satu-Satu (feat. Oppie), 8.Cuma Khayalan (Oppie feat. Iwan Fals & Band), 9. Hura Hura Huru Hara, 10. Potret, 11.Panji-Panji Demokrasi, 12.Nocturno, 13.Orang-Orang Kalah, 14.Pangeran Brengsek, 15.Tong Kosong (Slank feat. Iwan Fals & Band), 16.Seperti Para Koruptor (Slank feat. Iwan Fals & Band), 17.Orkes Sakit Hati (Slank feat. Iwan Fals & Band), 18.Kuda Lumping (feat. Slank), 19.Bongkar (all artist).
Iwan Fals: vocal, gitar, harmonika
Heirrie Buchaery: bass
Cok Rampal: mandolin, gitar
Edi Daromi: keyboard
Sonata: gitar
Deni Kurniawan: drum