Oleh: Fendi Kurniawan
Rangkaian konser bulanan Iwan Fals & Band dirumahnya desa Leuwinanggung, Cimanggis – Depok, Jawa Barat bergulir lagi pada hari Sabtu, 30 Mei 2009. Tepat pukul 15.15 wib, Iwan Fals & Band langsung menyapa penonton yang sejak siang sudah memadati kawasan Leuwinanggung. Alhamdulillah, kami dari iwanfalsmania.blogspot.com berkesempatan kembali menyaksikan konser bulanan kali ini yang bertajuk "Panji Panji Demokrasi". Konser ini digelar juga untuk merayakan Hari Reformasi tanggal 21 Mei. Sebelumnya rangkaian konser ini telah dimulai dengan penampilan Iwan Fals di kantor KONTRAS pada tanggal 25 Mei 2009 yang beritanya bisa dibaca disini. Nuansa panggung yang lebih dikenal dengan nama Panggung Kita dibalut kain putih dan hitam serta backdrop besar berwarna merah menyala dengan gambar kepalan tangan-tangan manusia.
Konser ini rencananya bakal dihadiri oleh wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla yang saat ini ikut maju sebagai calon presiden pada pemilu 2009. Tetapi beberapa saat sebelum acara dimulai yang bersangkutan membatalkan kedatangannya. Pertunjukan ini dipadati kurang lebih 900 orang penonton yang terdiri dari anggota OI, Fals Mania, Slankers serta masyarakat umum. Tampak hadir Ibu Lies (ibunda Iwan Fals) dan para keluarga korban kekerasan HAM di Indonesia.
"Sepuluh atau sebelas tahun yang lalu 1998, tiga hari yang menegangkan…", ujar Iwan Fals membuka konser sore itu dengan lagu Untukmu Negeri.
Pesan-pesan yang disampaikan Iwan Fals pada saat jeda lagu banyak yang berkaitan dengan suasana politik di negeri ini. Seperti, “Banyak PR yang masih belum terselesaikan, banyak pembunuh-pembunuh yang berkeliaran. Sekarang zaman pancaroba katanya, begitu pun dengan politik. Peralihan yang melahirkan banyak penyakit-penyakit baru”. Setelah lagu pertama berturut - turut Iwan Fals & Band membawakan lagu Anak Zaman dan Perjalanan Waktu.
Irama musik tiba-tiba menghentak dipenghujung lagu Perjalanan Waktu. Permainan melody gitar listrik yang cadas dari Sonata mengawali lagu Songsonglah. Hentakan-hentakan keras di lagu ini membuat sebagian penonton yang berada dibarisan depan bagian tengah sedikit tersulut emosinya dan akhirnya melahirkan riak-riak di antara penonton. Sangat wajar hal ini terjadi karena Iwan Fals membawakan lagu ini dengan penuh emosi dan penjiwaan yang total.
Permainan mandolin dari Cok Rampal mampu membuat tensi penonton yang tadinya memanas sedikit menurun, ditambah koor nyanyian para musisi yang mengawali lagu Karena Kau Bunda Kami dari album bersama grup Dalbo. Ditengah-tengah lagu, munculah Oppie Andaresta menemani Iwan Fals menyanyikan lagu ini. Lengkingan suara Oppie membuat suasana senyap serasa aura magis tercipta di lagu ini.
Yang menarik setelah mereka membawakan lagu ini, Oppie lantas bersenandung laksana sinden membawakan sebuah syair Jawa yang jika dicermati kata-katanya adalah lirik bahasa Jawa yang diselipkan Sawung Jabo di lagu Samsara. Setelah itu mereka kembali berduet di lagu Satu-Satu dan lagunya Oppie berjudul Cuma Khayalan yang pernah ngetop dengan lirik ‘andai ku jadi orang kaya’.
Emosi penonton kembali tersulut ketika lagu-lagu dengan tempo cepat dibawakan oleh Iwan Fals, seperti pada lagu Hura Hura Huru Hara. Panitia pun dengan sigap membawa provokator yang memancing penonton yang lain untuk berbuat anarkis sehingga kericuhan tidak menjalar ke mana-mana. Ketika lagu dari album Kantata Takwa berjudul Nocturno akan dibawakan, Iwan Fals menjelaskan bahwa nocturno adalah nama seekor binatang yang muncul ketika pergantian musim.
"Banyak caleg yang otaknya geblek, itulah fenomena sekarang. Caleg brengsek, suka nyopet, suka loco, ngomongnya ngaco..!!!", sindiran dari Iwan Fals mengawali lagu Pangeran Brengsek dari Kantata Samsara yang dibawakan cukup apik bersama band-nya.
Kejutan kedua pun datang setelah lagu Pangeran Brengsek dibawakan. Iwan Fals memanggil group yang berslogan PLUR (peace, love, unity and respect). Kehadiran Slank disambut meriah oleh penonton yang hadir. Slanker (fans Slank) yang awalnya hanya duduk manis di pinggiran arena konser tiba-tiba maju ke tengah lapangan. Hebatnya kondisi ini tidak membuat para OI dan Fals Mania tersaingi. Mereka lantas saling bergandengan tangan, berjoged bersama dan saling menjaga ketika Iwan Fals dan Slank berturut-turut membawakan lagu Slank berjudul Tong Kosong, Seperti Para Koruptor, Orkes Sakit Hati dan Kuda Lumping dari Swami.
Pada saat Slank akan bernyanyi, penonton meminta Kaka (vokalis Slank) untuk membuka bajunya. Kaka yang awalnya malu-malu akhirnya mau membuka bajunya setelah Iwan Fals juga membuka kaos yang dipakainya. Jadilah mereka berdua bertelanjang dada membawakan ke-4 lagu tersebut. Sungguh penampilan yang sangat dahsyat dari 2 ikon musik kritis Indonesia ini. Ditambah suasana penonton yang saling menjaga membuat harmoni-harmoni musik terasa lebih enak didengar. Ada keinginan Slank untuk kembali tour bareng dengan Iwan Fals seperti ketika mereka menggelar tour 35 kota bertajuk Bersatu Dalam Damai beberapa tahun yang lalu. Mudah-mudahan mereka berharap setelah pilpres bisa menggelar tour bersama. Semoga.
Di lagu penutup, Iwan Fals mengajak seluruh pendukung acara untuk naik kembali ke atas panggung. Dan mereka lantas membawakan lagu legendaris Iwan Fals dan Swami yang pernah dijiplak oleh musisi India berjudul Bongkar sebagai lagu penutup konser Panggung Kita edisi Mei 2009. Lagu ini dinyanyikan mereka dengan bagus.
Tampak ada sedikit kekecewaan di benak penonton karena acara telah berakhir padahal waktu masih menunjukan pukul 17.15 wib dan suasana pun belum gelap. Tapi apa daya pagelaran harus berakhir seiring berakhirnya lagu Bongkar.
Untuk bulan Juni 2009, konser bulanan Iwan Fals di Panggung Kita, Leuwinanggung akan dilaksanakan hari Sabtu, 27 Juni 2009, dengan tema "TERTAWA ITU SEHAT, NARKOBA ITU JAHAT". Sampai bertemu lagi pada konser bulanan berikutnya. (fk/sb)
Iwan Fals: "Biasanya militer sejati itu otoriter. Ada 3 jendral militer akan bersaing di pemilu sekarang. Semoga tiga jendral yang bersaing bukan tentara sejati. Jadi kita tidak akan dipimpin jendral otoriter."------------------------
Iwan Fals & Band
Panji-Panji Demokrasi
Tempat: Panggung Kita – Leuwinanggung, Depok
Hari & Tanggal: Sabtu, 30 Mei 2009
Jam: 15.15 WIB
Bintang Tamu: Oppie Andaresta dan SLANK
Daftar lagu :
1.Untukmu Negeri, 2.Anak Zaman, 3.Perjalanan Waktu, 4.Songsonglah, 5.Karena Kau Bunda Kami (feat. Oppie), 6. Singo Sirah (Oppie – tembang Jawa), 7.Satu-Satu (feat. Oppie), 8.Cuma Khayalan (Oppie feat. Iwan Fals & Band), 9. Hura Hura Huru Hara, 10. Potret, 11.Panji-Panji Demokrasi, 12.Nocturno, 13.Orang-Orang Kalah, 14.Pangeran Brengsek, 15.Tong Kosong (Slank feat. Iwan Fals & Band), 16.Seperti Para Koruptor (Slank feat. Iwan Fals & Band), 17.Orkes Sakit Hati (Slank feat. Iwan Fals & Band), 18.Kuda Lumping (feat. Slank), 19.Bongkar (all artist).
Iwan Fals: vocal, gitar, harmonika
Heirrie Buchaery: bass
Cok Rampal: mandolin, gitar
Edi Daromi: keyboard
Sonata: gitar
Deni Kurniawan: drum
0 comments:
Post a Comment