PT Tiga Rambu yang disponsori oleh TVS Motor Company Indonesia, Telkomsel, Majalah Rolling Stones Indonesia dan Radio Mustang 88 FM, kembali menggelar konser rutin bulanan di Panggung Kita edisi Oktober 2009 dengan tema “Coretan di Dinding”. Tema konser Iwan Fals pada Sabtu 17 Oktober 2009 ini dipilih untuk merayakan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2009. Iwanfalsmania.blogspot.com berkesempatan hadir kembali dalam konser rutin ini dan berbagi cerita disini.
Konser yang digelar di kediaman Iwan Fals ini dimulai tepat pukul 15.30 wib dengan lagu Sarjana Muda. “Begitu banyak sarjana muda yang menganggur setiap tahunnya… bukan mengecilkan arti sarjana… tapi semoga kita semua menjadi sarjana–sarjana kehidupan…” , ujar Iwan Fals setelah lagu tersebut dinyanyikan.
Panggung yang bernuansa hitam dan merah ditambah semua personil Iwan Fals & Band yang mengenakan kostum hitam-hitam menandakan suasana duka terkait musibah gempa yang menimpa saudara–saudara kita di Tasikmalaya, Sumatera Barat dan Jambi. Iwan Fals pun tampil dengan gitarnya yang lain karena gitar yang biasanya dia pakai telah terjual pada acara lelang untuk amal bersama konser Satu Untuk Negeri yang disiarkan langsung oleh TV One dua hari sebelumnya. Gitar akustik yang rutin dipakai dalam konser maupun syuting video klip itu resmi terjual seharga Rp.150 juta. Selain gitar, topinya juga laku dilelang seharga Rp.55 juta dan untuk lukisan abstraknya seharga Rp.88 juta.
“Salut dan rasa terima kasih saya untuk semua pemuda, rekan–rekan yang membantu korban gempa di Tasik dan Padang. .. hikmah dari persoalan sekarang bisa memberi kesempatan kepada kita untuk membantu saudara–saudara kita…”, kata Iwan Fals sebelum lagu Jangan Bicara, Krisis Pemuda dan Panggilan dari Gunung dibawakan.
Kehadiran Totok Tewel sangat memberi warna penampilan Iwan Fals Band sore itu lewat permainan gitar akustik dan elektriknya. Totok Tewel adalah anggota baru Iwan Fals & Band menggantikan Sonata dan Cok Rampal yang mengundurkan diri pada Juli 2009. Perubahan warna musik terlebih ketika lagu Panggilan dari Gunung dibawakan. Lagu yang versi aslinya hanya dimainkan secara akustik oleh Iwan Fals dalam album Belum Ada Judul, tapi di Panggung kita sore itu lagu ini dimainkan dengan instrument yang sangat “ngerock”. Cabikan melody Totok Tewel dan bass Heirrie Buchaery menambah lagu ini bertambah garang.
Iwan Fals hampir saja lupa memasang harmonikanya ketika intro lagu Coretan di Dinding sudah berjalan. “Wah ini gara – gara faktor U nich!”, candanya. Setelah ia memasang harmonikanya, intro lagu ini pun kembali diulang. Lagu ini membuat penonton berjingkrak karena dibawakan dengan tempo yang cepat dan ngerock.
Setelah lagu Engkau Tetap Sahabatku, Iwan Fals memanggil bintang tamu yang jenis musiknya sangat Iwan Fals senangi. “Saya menyukai musik ska karena menurut sejarahnya aliran musik ska adalah nenek moyangnya reggae. Saya melihat semangat yang begitu tinggi di musik ini…!”, sambut Iwan Fals sesaat sebelum Grup Band Tipe Ex tampil ke Panggung. Pujian dari Iwan Fals membuat vocalis Tipe Ex tampak grogi dan gugup untuk memulai lagu yang akan dibawakan. Bersama Iwan Fals, Tipe Ex membawakan 2 hits lagunya yaitu Mawar Hitam dan Sakit Hati. Tipe Ex lalu membawakan lagu Iwan Fals Teman Kawanku Punya Teman yang diaransemen ulang menjadi sangat ska sekali. Kehadiran Tipe Ex mampu memberikan adrenalin yang begitu kuat di penonton. Hampir seluruh penonton berjoget ska ria termasuk Iwan Fals. Melihat antusiasme penonton berjoget ska mengingatkan kembali akan boomingnya aliran musik ini di awal tahun 2000-an.
Setelah ber-ska ria, Iwan Fals tampil seorang diri menyanyikan lagu Imitasi yang diambil dari album Frustasi. Lagu ini menjadi antiklimaks setelah 3 lagu sebelumnya yang berirama cepat. “Sekarang kita panggil banci – bancinya ya !”, canda Iwan Fals memanggil personel Iwan Fals and Band yang rehat sejenak ketika Iwan Fals tampil bersama Tipe Ex.
“Ini salah satu penyakit zaman sekarang, mungkin kebanyakan makan junk food jadi lagaknya seperti banci, wah kalo pemuda–pemuda menjadi seperti banci bisa gawat juga nich !”, kata Iwan Fals menyikapi sekalangan pemuda yang agak kemayu alias menjadi banci.
Iwan Fals lalu kembali membawakan lagu Imitasi/Wanita Tiruan yang diambil dari album Perjalanan. Lagu ini menjadi sangat kocak karena dipertengahan lagu Iwan Fals bersuara mirip wanita dan mengajak bercanda hampir seluruh personelnya dengan gaya mirip banci. Totok yang tampil garang pun bergaya menjadi wanita tiruan, dari semua personil band yang bergaya paling mirip banci adalah Edi Daromi sang pemain keyboard dengan gaya menyibak rambutnya. Kontan kelakuan Iwan Fals Band ini membuat penonton terbahak–bahak.
“Ini ada juga banci tapi Jenderal…”, sahut Iwan Fals sesaat sebelum lagu Jenderal Tua dia bawakan. Lagu yang kalau dipahami liriknya adalah bercerita tentang penguasa orde baru ini santer dibicarakan akan masuk dalam album Iwan Fals yang akan datang. Aransemen lagu ini sangat tradisional sekali dengan irama keroncongan jawa, begitu cantik.
Selanjutnya Iwan Fals berturut–turut membawakan lagu yang diambil dari album Kantata Taqwa & Swami. Lagu tersebut adalah Balada Pengangguran, Bento, Rajawali dan Paman Doblang. Iwan Fals jelas ingin memberikan penghormatan kepada Alm. WS Rendra dengan membawakan puisi berjudul Kecoa Pembangunan di tengah–tengah lagu Balada Pengangguran. Puisi dan lagu ini sama dengan yang pernah di bawakan Kantata Taqwa pada konser akbar di Parkir Timur Senayan Jakarta pada tahun 1998 juga pada konser-konser bersama lainnya dimana Alm. WS Rendra kerap membawakan puisi Kecoa Pembangunan di tengah lagu tersebut.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada teman–teman dari Oi Crisis Centre (OCC) yang sedang membantu korban bencana di Padang juga semua relawan yang membantu proses evakuasi. Tetap semangat dan yang utama jaga kesehatan agar tidak menjadi beban di wilayah bencana. Lagu berikut saya persembahkan untuk rekan–rekan semua…”, ungkap Iwan Fals sebelum membawakan lagu Bencana Alam.
“Wah, ada anggota parlemen ke sini !” ujar Iwan Fals menyambut Tere, bintang tamu kedua yang tampil sore itu. Artis yang berhasil menembus gedung parlemen untuk periode 2009–2014 ini membawakan 2 buah lagunya yang berjudul Kesepian Kita dan Tersenyumlah. Tere duet dengan Iwan Fals dalam lagu Kesepian Kita yang diciptakan oleh PAS Band.
“Semoga Tere tidak tertular virus kecoa selama ia berada di parlemen ya !”, ujar Iwan Fals seraya meminta kepada Tere untuk memperjuangkan aspirasi para seniman di gedung parlemen.
Menjelang Magrib, konser yang dihadiri oleh Walikota Depok, Nurmahmudi Ismail serta Ibunda Iwan Fals ini ditutup dengan lagu Katakan Kita Rasakan yang dibawakan oleh Iwan Fals dan Tere.
“Terima kasih untuk semua yang hadir disini, kemarin kita telah menyumbang Rp 30.000.000 yang kita titipkan lewat rekan–rekan guru yang ikut membantu pemulihan pasca gempa Sumatera Barat, masih ada sisa Rp. 50.000.000 lagi. Semua itu adalah hasil dari penonton yang membeli tiket dimana 10 % dari tiket tersebut kita gunakan untuk amal…”, kata Iwan Fals menutup konser sore itu.
Secara keseluruhan, konser yang ditonton oleh sekitar 800 orang ini menghadirkan lagu–lagu yang berirama cepat dan ngerock sehingga membuat penonton bersemangat mengikuti lagu yang dibawakan Iwan Fals dan Band. Untuk bulan November 2009, konser bulanan di Panggung Kita akan diselenggarakan tanggal 14 November 2009 dengan tema “Pohon Kehidupan”.
Sampai bertemu dalam konser bulanan berikutnya.
Laporan dari: Fendi Kurniawan
Diedit dan di post oleh: SB
Iwan Fals & Band
CORETAN DI DINDING
Tempat: Panggung Kita – Leuwinanggung, Depok
Hari & Tanggal: Sabtu, 17 Oktober 2009
Jam: 15.15 WIB
Bintang Tamu: Tipe Ex dan Tere
Daftar Lagu :
1.Sarjana Muda, 2.Jangan Bicara, 3.Krisis Pemuda, 4.Panggilan dari Gunung, 5.Coretan di Dinding, 6.Engkau Tetap Sahabatku, 7.Mawar Hitam (with Tipe Ex), 8.Sakit Hati (with Tipe Ex), 9.Teman Kawanku Punya Teman (with Tipe Ex), 10.Imitasi (solo), 11.Imitasi/Wanita Tiruan, 12.Jenderal Tua, 13.Balada Pengangguran, 14.Puisi:Kecoa Pembangunan (Iwan Fals), 15.Bento, 16.Rajawali, 17.Paman Doblang, 18.Bencana Alam, 19.Kesepian Kita (with Tere), 20.Tersenyumlah (with Tere), 21.Katakan Kita Rasakan (with Tere)
Iwan Fals: Gitar Akustik, Harmonika, Vocal
Heirrie Buchaery: Bass Akustik, Bass Elektrik, Backing Vocal
Edi Daromi: Keyboard, Backing Vocal
Totok Tewel: Gitar Akustik, Gitar Elektrik, Ukulele, Backing Vocal
Deni Kurniawan: Drum, Drum Elektrik, Gitar Akustik, Backing Vocal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment