Mahallul-Qiyaam
.
Wahai Nabi, semoga keselamatan tetap untukmu
Wahai Rasul, semoga keselamatan tetap untukmu
Wahai kekasih, semoga keselamatan tetap untukmu.Wahai Rasul, semoga keselamatan tetap untukmu
juga rahmat Allah semoga tetap tercurah untukmu
Telah terbit bulan purnama menyinari kami.
Maka suramlah karenanya gurnama-purnama lain.
Tiadalah pernah kami melihat perumpamaan kebagusanmu.
Hanyalah engkau saja, wahai wajah yang berseri-seri.
engkaulah matahari, engkaulah purnama.
engkaulah cahaya di atas segala cahaya.
engkaulah emas murni dan yang sangat mahal.
engkaulah pelita penerang daIam dada.
Wahai kekasihku, wahai Muhammad.
Wahai mempelai belahan benua timur dan barat.
Wahai yang dikokohkan, wahai yang dimuliakan.
Wahai yang menjadi imam di dua kiblat.
Siapa saja yang memandang wajahmu akan berbahagia.
Wahai yang mulia kedua orang tuanya.
Telagamu yang jernih dan menyejukkan.
Kami datangi di hari kiamat kelak.
Tak pernah kami lihat seekor unta merindukan,
Berjalan menuju selain kepadamu.
Awan berarak-arakan benar-benar menaungimu.
Para malaikat bershalawat untukmu,
Pohon kayu datang menangis kepadamu
Tunduk bersimpuh di hadapanmu
Mohon selamat,wahai kekasihku.
Ke hadapanmu kijang berlari.
Di waktu kafilah berkemas membawa beban.
Mereka memanggilmu untuk berangkat.
Aku datangi mereka dengan air mata bercucuran.
Aku katakan, tunggulah aku, wahai petunjuk jalan.
Tolong bawakan surat-suratku,
Wahai Nabi yang sangat merindukun.
Ke tempat nan jauh di sana,
Pada petang dan pagi hari.
Benar-benar berbahagialah hamba yang memperoleh kesenangan.
Hilang darinya segala kesusahan
padamu wahai purnama terang.
Padamu sifat-sifat yang indah.
Tak seorang pun melebihi kesucianmu…
Sama sekali, wahai Nabi eyangnya sayyid Husain.
Dan kepadamu curahan rahmat Allah.
Kekal selamanya sepanjang masa.
0 comments:
Post a Comment